Penyimpangan Sosial

PENGERTIAN
Penyimpangan (deviasi) adalah segala bentuk perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok. Seseorang dikatakan menyimpang jika:
  • Tidak sesuai dengan nilai dan norma.
    • Contoh:  mencuri, membunuh, berzina.
  • Melanggar kebiasaan atau kepantasan.
    • Contoh:  laki-laki memakai rok.
  • Tidak memenuhi standar yang dianggap baku dalam masyarakat.
    • Contoh:  anak remaja tidak bisa membaca dan menulis.

Ukuran nilai dan norma sosial yang digunakan untuk mengukur apakah suatu tindakan menyimpang atau tidak adalah nilai dan norma yang berlaku di masyarakat setempat. Kadang muncul standar ganda apakah suatu perbuatan dikatakan menyimpang atau tidak.
Contoh:  membunuh karena membela diri dianggap tidak menyimpang.

SUDUT PANDANG PENYIMPANGAN SOSIAL
Sudut Pandang Psikologis
Penyimpangan yang berkaitan dengan masalah kepribadian.
Contoh:  banci. 
Sudut Pandang Biologis
Penyimpangan karena kondisi fisik atau pola sel dalam tubuh.
Contoh:  tidak memiliki tangan sehingga menyendok makanan memakan kaki. 
Sudut Pandang Sosiologis
Penyimpangan yang terjadi karena sosialisasi yang tidak tepat (faktor lingkungan pergaulan).
Contoh:  anak kecil merokok.


SEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN SOSIAL
  • Penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi tidak maksimal.
  • Ketidaksesuaian antara harapan dan kondisi yang sebenarnya (anomie).
  • Penyampaian proses sosialisasi yang berbeda-beda dari setiap agen (asosiasi diferensial).
  • Pemberian julukan (labeling).
  • Sosialisasi subkebudayaan menyimpang.
  • Sosialisasi tidak sempurna, kaitannya dengan disintegrasi keluarga.
  • Keinginan individu mempelajari bentuk penyimpangan di masyarakat (faktor intern).
  • Sistem pengendalian sosial dalam masyarakat lemah.


SIFAT PENYIMPANGAN SOSIAL
Penyimpangan Positif
Penyimpangan yang berdampak positif karena mengandung unsur inovatif, kreatif dan memperkaya alternatif.  
Penyimpangan Negatif
Penyimpangan yang berdampak buruk serta mengganggu kehidupan masyarakat.


BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
Penyimpangan Primer
Perbuatan menyimpang yang dilakukan seseorang namun pelakunya masih dapat diterima secara sosial dan bersifat temporer. 
Penyimpangan Sekunder
Perbuatan seseorang yang dikenal sebagai perbuatan atau perilaku menyimpang dan dilakukan secara berulang-ulang.


PENYIMPANGAN SOSIAL BERDASARKAN JUMLAH PELAKU
Penyimpangan Individual
Penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang yang melanggar tatanan nilai dan norma di lingkungan masyarakat. 
Penyimpangan Kolektif
Penyimpangan terhadap nilai dan norma secara terkoordinasi oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu.


JENIS-JENIS PENYIMPANGAN SOSIAL
Tindakan Nonkonformitas (Nonconform)
Tindakan yang menunjukkan perilaku individu tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat.

Sikap Antisosial (Tindakan Asosial)
Sikap melawan norma kebiasaan (folkways) dan menentang kepentingan umum. Jenis-jenis sikap antisosial menurut Soerjono Soekanto:
Antikonformitas
Pelanggaran nilai dan norma sosial secara berulang dan dilakukan dengan sengaja dalam suatu lingkungan masyarakat. 
Antisosial
Tindakan yang menempatkan kepentingan pribadi atau golongan di atas kepentingan umum. 
Antisosial Grudge
Penyimpangan yang dilakukan akibat unsur dendam terhadap seseorang atau aturan hingga mendorong individu untuk melakukan tindakan di luar kontrol dirinya.

Tindakan Kriminal
Tindakan menyimpang yang secara nyata melanggar aturan-aturan hukum tertulis.

Tipe Kejahatan
Kejahatan Tanpa Korban (Victimless Crimes)
Kejahatan yang hanya merugikan pelakunya dan tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. 
Kejahatan Terorganisasi (Organized Crimes)
Kejahatan yang dilakukan secara berkelompok dan memiliki hubungan berkesinambungan untuk memperoleh uang atau kekuasaan dengan cara menghindari hukum. 
Kejahatan Terorganisasi Transnasional (Transnational Organized Crimes)
Kejahatan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi kejahatan dengan jarigngan global dan melampaui batas-batas negara. 
Kejahatan Perusahaan/Korporat (Corporate Crimes)
Kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi formal (perusahaan) dengan tujuan menaikkan keuntungan dan menekan kerugian. 
Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crimes)
Kejahatan yang mengacu pada tindak kejahatan yang dilakukan orang terpandang atau oleh orang yang memiliki kedudukan tertentu. 
Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crimes)
Kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat kelas bawah dan identik dengan tindakan kekerasan secara langsung.

Tipe Penyimpangan Seksual
  • Zina (hubungan seks di luar nikah).
  • Lesbianisme (hubungan seks yang dilakukan oleh sesama wanita).
  • Homoseksual (hubungan seks yang dilakukan oleh sesama pria).
  • Kumpul Kebo (tinggal bersama seperti pasutri tanpa ikatan pernikahan).
  • Sodomi (hubungan seks melalui anus).
  • Transvestitisme (memuaskan keinginan seks dengan mengenakan pakaian lawan jenis).
  • Sadisme (pemuasan seks dengan menyakiti orang lain).
  • Pedofilia (memuaskan keinginan seks melalui hubungan seks dengan anak-anak).

Penyimpangan Gaya Hidup
Arogansi
Kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya. 
Eksentrik
Penyimpangan yang dianggap aneh.

DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL
  • Kerugian materi.
  • Hilangnya nyawa seseorang.
  • Cacat fisik.
  • Ketertiban dan keamanan terganggu.


UPAYA MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL
  • Menjelaskan tentang penyimpangan sosial kepada masyarakat luas.
  • Menjelaskan faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial tersebut.
  • Memberikan penyuluhan tentang bahaya dari semua penyimpangan yang terjadi di sekitar kita agar kita dapat lebih awal melakukan pencegahan.
  • Memberikan penyuluhan kepada para remaja agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat merugikan diri mereka.
  • Mengimbau masyarakat agar mau berkomunikasi dengan para penderita penyakit yang menakutkan dan memberikan perhatian kepada masyarakat.

Pembentukan Alat Kelengkapan Negara Indonesia

Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia belum siap untuk menjadi sebuah negara yang utuh karena belum memiliki alat kelengkapan negara, seperti presiden, konstitusi, menteri, gubernur, tentara kebangsaan, dan sebagainya. Untuk itu, PPKI sebagai organisasi bentukan Jepang diharapkan dapat membentuk aparatur negara Indonesia. PPKI sudah mengadakan sidang sebanyak tiga kali yang bertugas membentuk aparatur negara. Ketiga sidang tersebut akan dibahas secara rinci pada alinea selanjutnya.

SIDANG PERTAMA PPKI (18 Agustus 1945)
Hasil yang didapat:
  • Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945.
  • Memilih presiden dan wakil presiden.
  • Sebelum terbentuknya MPR, pekerjaan presiden untuk sementara dibantu oleh Komite Nasional.

Pemilihan presiden dan wakil presiden ditunjuk secara aklamasi oleh Otto Iskandar Dinata. Beliau memilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia yang pertama. Sementara itu, sebelum UUD 1945 disahkan, ada beberapa perubahan yang terjadi dalam UUD 1945, yaitu:
  • Kalimat pembukaan UUD 1945. "Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya" diubah menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa".
  • Bab 2 Pasal 6. "Presiden adalah orang Indonesia asli beragama Islam" diubah menjadi "Presiden adalah orang Indonesia asli".

SIDANG KEDUA PPKI (19 Agustus 1945)
Hasil yang didapat:
  • Menetapkan 12 kementerian.
  • Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi.

Kabinet pertama dipimpin oleh Presiden Soekarno dan diumumkan pada tanggal 2 September 1945. Sementara itu, berikut adalah daftar 8 provinsi pertama yang dibentuk pada awal kemerdekaan Indonesia beserta gubernurnya:
  • Sumatra. Teuku Mohammad Hassan.
  • Jawa Barat. Sutardjo Kartohadikusumo.
  • Jawa Tengah. Pandji Soeroso.
  • Jawa Timur. R.A. Soeryo.
  • Kalimantan. Pangeran Mohammad Noor.
  • Sulawesi. dr. Ratulangie.
  • Sunda Kecil. I Gusti Ketut Pudja.
  • Maluku. Mr. Latuharhary.

SIDANG KETIGA PPKI (22 Agustus 1945)
Hasil yang didapat:
Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat dan Daerah (KNIP dan KNID)
KNI bertujuan melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan pemerintahan yang berkedudukan rakyat dan berfungsi sebagai DPR sebelum DPR terbentuk. KNIP berkedudukan di Jakarta, sedangkan KNID berkedudukan di tiap-tiap provinsi. Para anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Berikut daftar kepengurusan KNIP:
  • Ketua: Kasman Singodimejo.
  • Wakil I: Sutardjo Kartohadikusumo.
  • Wakil II: Latuharhary.
  • Wakil III: Adam Malik.  
Pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Palang Merah Indonesia (PMI)
PNI yang diketuai Ir. Soekarno pembentukannya ditunda hingga tanggal 31 Agustus 1945. Adapun PMI dibentuk pada tanggal 17 September 1946 yang diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta. 
Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR)
BKR bertugas memelihara keselamatan rakyat. Pembentukan BKR secara resmi diumumkan pemerintah pada tanggal 23 Agustus 1945. Pada tanggal 5 Oktober 1945, Soekarno mengeluarkan maklumat membentuk berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang bermarkas di kota Yogyakarta dengan kepala staf TKR Oerip Soemohardjo dan Panglima TKR Supriyadi. Namun, Supriyadi digantikan oleh Jend. Soedirman. Berikut perkembangan Tentara Kebangsaan Indonesia:
  • Badan Keamanan Rakyat (22 Agustus 1945).
  • Tentara Keamanan Rakyat (5 Oktober 1945).
  • Tentara Republik Indonesia (24 Januari 1946).
  • Tentara Nasional Indonesia (3 Juli 1947).

Tindakan Heroik Melawan Jepang di Indonesia

YOGYAKARTA
Perebutan kekuasaan di Yogyakarta dimulai pada tanggal 26 September 1945. Mereka memaksa pihak Jepang untuk menyerahkan semua kantor mereka kepada orang Indonesia. Akhirnya, kantor tersebut berhasil dikuasai pada tanggal 7 Oktober 1945.

SEMARANG
Tanggal 15 - 20 Oktober 1945 terjadi pertempuran di Semarang yang kemudian dikenal sebagai "Pertempuran Lima Hari". Insiden ini bermula dari wafatnya dr. Kariadi yang sedang memeriksa keadaan air minum di Candi yang diisukan telah diracuni oleh Jepang.

MAKASSAR
Bersama dr. Ratulangie, rakyat merebut studio radio dan markas polisi Jepang pada tanggal 28 Oktober 1945.

GORONTALO
Pada tanggal 13 September 1945, para pemuda Gorontalo merebut markas Jepang.

PULAU SUMBAWA
Pada bulan Desember 1945, para pemuda merebut senjata dari Jepang. Terjadi bentrokan di wilayah Gempe, Sape, dan Raba.

BALI
Pada tanggal 13 Desember 1945, secara serentak melakukan penyerangan terhadap Jepang, tetapi mengalami kegagalan karena persenjataan Jepang yang lebih kuat dari persenjataan rakyat Bali.

BANDA ACEH
Tanggal 6 Oktober 1945, masyarakat Aceh membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API). Enam hari kemudian, pihak Jepang melarang berdirinya organisasi itu. Akhirnya, terjadi peluncutan senjata di Langsa, Lho Nga, dan Ulee Lheue.

PALEMBANG
Dibawah pimpinan dr. A.K. Gani, Residen Sumatra Selatan, rakyat melakukan upacara pengibaran bendera merah putih pada tanggal 8 Oktober 1945. Pada saat itu, tidak terjadi insiden karena orang Jepang telah menghindar ketika terjadi demonstrasi.

BALIKPAPAN
Pada tanggal 14 November 1945, sekitar 8.000 orang berkumpul di depan markas sekutu sambil membawa bendera merah putih.

LAMPUNG
BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan para pemuda berhasil meluncuti senjata Jepang di Teluk Betung, Kalianda, dan Manggala.

BANDUNG
Para pemuda berhasil merampas panser Jepang, senjata di gudang dan pabrik senjata di Lapangan Terbang Andir (sekarang bernama Bandara Husein Sastranegara).

SURABAYA
Bulan September 1945, rakyat Surabaya merebut senjata di gudang Don Bosco dan pemancar radio di Embong, Malang, Jawa Timur. Pada tanggal 1 Oktober 1945, rakyat merebut Markas Kempetai (polisi rahasia) di Surabaya.

JAKARTA
BKR dan para pemuda menyerbu gudang senjata Jepang di Cilandak.

SURAKARTA
Terjadi pertempuran rakyat Surakarta dengan Jepang di Markas Kempetai Surakarta, Jawa Tengah.