Produk-Produk Bank

TABUNGAN
Jenis simpanan yang penarikannya dapat dilakukan melalui syarat-syarat tertentu. Jenis-jenis tabungan:
Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional)
Tabungan yang tidak terikat akan jangka waktu, jumlah serotan dan waktu penarikan.

Taska (Tabungan Asuransi Berjangka)
Tabungan yang terikat akan waktu dan jumlah nominal serta syarat lain yang berhubungan dengan asuransi.

Tapelpram (Tabungan Pemuda Pelajar Pramuka)
Tabungan yang khusus untuk kalangan pemuda, pelajar dan Pramuka yang dilakukan secara kolektif.

Taspen (Tabungan Asuransi Pegawai Negeri)
Tabungan yang diperuntukan khusus bagi pegawai negeri yang dilakukan secara kolektif.

Deposito (Simpanan Berjangka)
Simpanan dana masyarakat yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yang sudah disepakati antara nasabah dengan pihak bank. Ada 2 jenis deposito, yaitu:
Deposito Berjangka
Simpanan berjangka atas nama.

Sertifikat Deposito
Simpanan berjangka atas pembawa / atas unjuk.

REKENING GIRO
Jenis simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek untuk penarikan tunai atau bilyet untuk pemindahbukuan antarrekening.

PEMBAYARAN INTERNASIONAL
jasa bank yang diberikan pada nasabah untuk memudahkan perdagangan antar negara.

KLIRING
Secara perhitungan warkat antarbank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia dengan tujuan memperluas dan memperlancar lintas pembayaran giral.

TRAVELLERS CHEQUE
Cek khusus yang diterbitkan oleh lembaga keuangan dalam bentuk yang sudah tercetak dan dalam mata uang tertentu.

INKASO
Pemberian kuasa oleh perusahaan/perorangan untuk menagihkan atau melakukan pembayaran kepada pihak yang bersangkutan di tempat lain.

REMITTANCE
Jasa pengiriman dan penerimaan uang dari luar negeri melalui bank.

KARTU KREDIT
Alat pembayaran berbentuk kartu dan berfungsi sebagai pengganti uang tunai.

PHONE BANKING
Fasilitas yang memudahkan nasabah untuk melakukan semua transaksi keuangan hanya melalui telepon atau internet.

SAFE DEPOSIT BOX (KOTAK PENGAMAN SIMPANAN)
Jasa perbankan yang diberikan untuk memberi rasa aman atas penyimpanan barang milik nasabah.

CASH MANAGEMENT
Jasa yang diberikan bank pada nasabahnya untuk membantu pengelolaan dana.

TRANSFER UANG
Jasa bank dalam hal pengiriman sejumlah uang milik nasabah.

ATM (ANJUNGAN TUNAI MANDIRI)
Pelayanan pembayaran kepada nasabah dengan menggunakan alat yang pengoperasiannya dikendalikan oleh komputer.

PAYMENT POINT
Jasa pelayanan bank bagi nasabahnya yang bank mengambil alih pembayaran untuk pihak ketiga sebagai imbalan atas jasa yang telah diterima dari nasabah.

Bagian-Bagian Surat Resmi

Kepala Surat
Sebuah kepala surat yang lengkap terdiri atas nama instansi, alamat instansi, nomor telepon, nomor kotak pos, alamat kawat dan logo.

Nama instansi ditulis dengan huruf kapital. Alamat instansi, termasuk di dalamnya telepon, kotak pos dan alamat kawat (jika ada) ditulis dengan huruf awal kapital, kecuali kata tugas. Nomor kode pos ditulis sebelah nama kota tempat instansi itu berada. Kepala surat dapat pula seluruhnya ditulis dengan huruf kapital.

Dalam penulisan kepala surat, perhatikan hal-hal berikut ini:
  1. Nama instansi jangan disingkat.
  2. Kata jalan jangan disingkat.
  3. Kata telepon hendaklah ditulis cermat dan jangan pula disingkat.
  4. Kata kotak pos hendaklah ditulis cermat dan jangan pula disingkat. Demikian pula jangan menggunakan kata PO Box (Post Office Box).
  5. Kata alamat kawat hendaklah ditulis dengan cermat.
  6. Kata telepon dan kotak pos diikuti nomor tanpa diantarai dengan tanda titik dua. Sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya tidak diberi titik pada setiap hitungan tiga angka karena bukan menyatakan jumlah.

Tanggal Surat
Ditulis lengkap. Tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf dan tahun ditulis dengan angka. Tidak perlu dicantumkan nama kota sebelum tanggal surat karena nama kota sudah tercantum pada kepala surat. Setelah angka tahun tidak diakhiri tanda baca apapun.

Untuk penulisan nama bulan jangan ditulis dengan angka, dan jangan pula disingkat. Khusus bulan Februari dan November hendaklah ditulis dengan cermat, bukan Pebruari dan Nopember.

Nomor, Lampiran dan Hal
Kata nomor, lampiran dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital dan diikuti dengan tanda titik dua yang ditulis secara estetik ke bawah sesuai dengan panjang pendeknya ketiga kata itu.

Penulisan kata nomor dan lampiran yang dapat disingkat menjadi No. dan Lamp. harus taat asas. Jika kata nomor ditulis lengkap, kata lampiran pun juga ditulis lengkap. Begitu pula sebaliknya.

Kata nomor diikuti dengan nomor berdasarkan nomor urut surat dengan kode yang berlaku pada instansi pengiriman surat. Nomor surat dan kode surat yang dibatasi garis miring ditulis rapat tanpa spasi dan tidak diakhiri dengan tanda baca apapu. Tidak selamanya penulisan kode dibatasi dengan tanda garis miring. Bisa juga dengan menggunakan tanda titik atau tanda hubung.

Kata lampiran ditulis di bawah nomor jika ada yang dilampirkan pada surat. Jika tidak ada yang dilampirkan, kata lampiran tidak perlu ditulis. Kata lampiran diikuti tanda titik dua disertai jumlah barang yang dilampirkan. Jumlah barang ditulis dengan huruf dan tidak diakhiri dengan tanda baca apapun. Pada kata yang menyatakan jumlah ditulis dengan diawali huruf kapital.

Kata hal diikuti tanda titik dua disertai pokok surat yang diawali dengan huruf kapital tanpa diberi garis bawah dan tidak diakhiri dengan tanda baca apapun. Pokok surat dapat menggambarkan pesan yang ada di dalam surat.

Alamat Surat
Penulisan alamat surat di sebelah kiri atas lebih menguntungkan daripada di sebelah kanan atas karena kemungkinan pemenggalan tidak ada sehingga alamat yang panjang pun dapat dituliskan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  1. Penulisan nama penerima harus cermat, lengkap serta informatif. Diawali dengan huruf kapital pada setiap unsurnya.
  2. Cukup ditulis Yth. dengan diawali huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, serta tidak perlu menggunakan kata kepada sebelum Yth. karena kata kepada berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan arah. Apalagi kalau tempat tinggal alamat pengirim tidak didahului kata dari yang berfungsi sebagai penghubung antarbagian kalimat yang menyatakan asal.
  3. Kata saapan digunakan pada alamat surat sebelum nama penerima surat. Kata Bapak dan Ibu ditulis penuh, kata Saudara dan Saudari cukup ditulis Sdr. dan Sdri.
  4. Jika terdapat gelar akademik, memiliki gelar pangkat atau jabatan, kata sapaan tidak dipergunakan.
  5. Kata jalan tidak disingkat dan diawali dengan huruf kapital.
  6. Nama alamat yang dituju adalah nama orang disertai nama jabatannya bukan nama instansi.

Salam Pembuka
Lazim ditulis di sebelah kiri di bawah alamat surat di atas kalimat pembuka isi surat. Yang sangat lazim digunakan adalah ungkapan (Dengan hormat,). Sedangkan ungkapan lain yang digunakan, antara lain: Salam sejahtera, ; Saudara ..., ; Bapak ... yang terhormat ; Assalamualaikum W.W., ; Salam Pramuka, ; Salam perjuangan ; dll.

Isi Surat
  1. Paragraf pembuka mengantarkan isi surat yang akan diberitahukan. Paragraf pembuka berisi pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan atau permintaan.
  2. Paragraf isi dikemukakan hal yang perlu disampaikan pada penerima surat. Isi surat harus singkat, lugas dan jelas.
  3. Paragraf penutup merupakan simpulan dan kunci isi surat. Di samping itu, paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis surat atau ucapan terima kasih kepada penerima surat.

Salam Penutup
Yang lazim digunakan adalah ungkapan Hormat kami, ; Hormat saya, ; Salam takzim, ; Wasalam, ; dll.

Nama Pengirim
Ditulis di bawah tanda tangan di bawah salam penutup. Tanda tangan diperlukan sebagai keabsahan surat resmi. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  1. Penulisan nama hanya menggunakan huruf awal kapital pada tiap unsurnya, tidak perlu ditulis di dalam kurung, tidak perlu digaris bawahi dan tidak perlu diakhiri dengan tanda titik.
  2. Nama jabatan dapat dicantumkan di bawah nama pengirim.

Tembusan Surat
Bagian ini hanya dicantumkan jika surat memerlukan tembusan untuk beberapa instansi atau pihak lain yang ada hubungannya dengan surat yang bersangkutan.

Ketentuannya:
  1. Kata tembusan diawali dengan huruf kapital diletakan di sebelah kiri pada bagian kaki surat, lurus dengan bagian nomor dan hal serta sejajar dengan nama pengirim. Tulisan tembusan diikuti dengan tanda titik dua tanpa digaris bawah.
  2. Jika pihak yang diberi tembusan lebih dari satu, diberi nomor urut sesuai dengan jenjang jabatan. Jika pihak yang diberi tembusan hanya satu, tidakperlu dicantumkan nomor.
  3. Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama jabatan atau nama orang bukan nama instansi.
  4. Tidak perlu digunakan kata Yth. dan ungkapan lain yang mengikat.
  5. Tidak perlu dicantumkan tulisan arsip atau per tinggal karena setiap surat dina harus memiliki arsip.

Inisial (Sandi)
Ditempatkan pada bagian paling bawah sebelah kiri di bawah tembusan (kalau ada). Inisial merupakan tanda pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan pengetik surat. Inisial berguna untuk keperluan selingkung surat untuk mengetahui siapa pengonsep dan siapa pengetik surat itu.

Jenis-Jenis Surat

Pengertian
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Informasi yang disampaikan dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, perintah, permintaan atau laporan. Hubungan yang terjadi antara pihak-pihak itu disebut korespondensi (surat-menyurat). Dengan kata lain, korespondensi itu merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam komunikasi tertulis.

Fungsi
  1. Sarana komunikasi.
  2. Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaaan, permohonan, buah pikiran/gagasan.
  3. Alat bukti tertulis.
  4. Alat untuk mengingat.
  5. Bukti historis.
  6. Pedoman kerja.

Jenis Surat
Dari segi bentuk, isi dan bahasanya, surat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu surat pribadi, surat dinas (surat resmi), surat niaga.
Surat Pribadi
Surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi. Surat menyurat pribadi muncul dalam pergaulan hidup sehari-hari dan terjadi dalam komunikasi antara anak dan orang tua, kerabat, sejawat dan antarteman. Untuk surat pribadi dapat dipakai kartu pos, warkat pos dan surat bersampul.
Surat Resmi (Surat Dinas)
Segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi. Surat dinas merupakan salah satu alat komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam pengelolaan administrasi seperti penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan, permintaan, pernyataan, pendapat dari instansi pada perorangan atau sebaliknya.
Surat Niaga
Surat yang dipakai orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga, seperti perdagangan, perindustrian dan usaha jasa (asuransi, perbankan, perusahaan angkutan, bangunan, koperasi, perusahaan negara).
Dalam dunia usaha, dikenal berbagai macam surat niaga. Misalnya: surat penawaran, surat pesanan, surat pembayaran, surat penagihan, surat pengiriman barang, surat pengadilan dan surat proporsi penjualan.
Surat niaga memegang peranan penting dalam dunia usaha karena sebagian besar hubungan dengan pihak luar dilakukan melalui surat-menyurat. Oleh karena itu, surat niaga harus disusun sebaik-baiknya, jelas dan menarik, perlu dikelola secara profesional oleh pegawai yang memunyai keahlian dalam bidang surat-menyurat.

Selain ketiga jenis surat di atas terdapat pula jenis surat yang lain, misalnya: surat edaran, surat pengumuman, surat perjanjian dan surat keputusan. Yang menjadi sasaran isi surat edaran dan surat pengumuman adalah sekelompok orang dan masyarakat umum. Surat perjanjian kerja dan keputusan ditujukan kepada orang/pihak tertentu untuk keperluan pegangan dan pelaksanaan kerja atau penggarapan suatu pekerjaan.

Ide Pokok, Fakta, Pendapat, Kesimpulan, Ikhtisar, Tanggapan dan Menjawab Pertanyaan

Ide Pokok
Ide pokok atau gagasan pertama merupakan pernyataan yang menjadi inti pembahasan. Ide pokok terdapat pada kalimat pokok atau utama dalam setiap paragraf. Letaknya biasanya terletak pada awal atau akhir paragraf, ada juga yang terletak di tengah paragraf bila paragraf tersebut termasuk paragraf deskripsi. Hal yang termasuk ciri ide pokok antara lain memiliki makna yang paling umum di antara kalimat-kalimat yang terdapat pada paragraf tersebut.

Fakta dan Pendapat
Fakta merupakan pernyataan yang tak terbantahkan lagi kebenarannya. Kalimat yang berisikan fakta merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan peristiwa, suasana yang benar-benar terjadi dan bersifat objektif.

Ini berbeda dengan pendapat yang kemungkinan kebenarannya sangat relatif karena dipengaruhi oleh unsur pribadi yang bersifat subjektif. Dalam soal pendapat, memiliki ciri fisik yang biasa ditambahi dengan kata-kata seperti mungkin, bisa jadi, sangat, tidak mungkin, sebaiknya, dll. yang menunjuk pada sbujektifitas seseorang.

Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan berisi fakta, pendapat, alasan pendukung mengenai tanggapan dari suatu objek. Bisa dikatakan kesimpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian berupa informasi. Dalam soal bahasa Indonesia, kesimpulan bisa berupa rangkaian kalimat fakta yang diberi pendapat.

Ikhtisar
Ikhtisar merupakan intisari dalam beberapa paragraf dalam teks bacaan yang disusun bebas dalam satu bentuk tulisan baru tanpa mengubah isinya.

Tanggapan
Tanggapan merupakan respon terhadap fakta yang ada. Bentuknya bisa berupa kalimat pendapat yang didasarkan pada isi teks. Bila isi teks menginformasikan hal positif dapat dibuat tanggapan positif berupa persetujuan. Bila isi teks negatif, tanggapan bisa berisi negatif atau penolakan.

Menjawab Pertanyaan
Ada beberapa kata bantu tanya yang biasa digunakan dalam memahami bacaan. Kata tanya bantu tersebut dikenal dengan istilah 5W + 1H.
1. Apa (what) untuk menanyakan benda.
2. Siapa (who) untuk menanyakan orang.
3. Mengapa (why) untuk menanyakan sebab.
4. Kapan (when) untuk menanyakan waktu.
5. Di mana (where) untuk menanyakan tempat.
6. Bagaimana (how) untuk menanyakan keadaan.