Langkah-Langkah Mengarang

Menentukan Topik, Tema dan Judul Karangan
Topik
Gagasan inti karangan yang dijadikan landasan penyusunan karangan. Topik dinyatakan dalam kata atau kelompok kata. Misalnya: Teknik Beternak Ayam. 
Syarat-syarat penentuan topik:
  • Menarik
  • Diketahui dan dikuasai penulis
  • Tidak menimbulkan kontroversi
  • Mengandung unsur kebaruan (aktual)
  • Cukup sempit dan terbatas 
Tema
Pesan utama yang ingin disampaikan penulis melalui karangannya. Tema dirumuskan dalam bentuk kalimat yang lengkap, disusun berdasarkan topik yang telah ditentukan. Misalnya: Beternak ayam kampung dapat menghasilkan untung besar. 
Ciri-ciri tema yang baik:
  • Dirumuskan dalam kalimat yang jelas
  • Memiliki kesatuan gagasan ; memiliki gagasan sentral
  • Terarah
  • Mengandung unsur keaslian dan kebaruan 
Judul
Nama untuk suatu karangan atau suatu pokok pembahasan. Judul seringkali dikemukakan lebih dulu. Namun, bisa juga dibuat setelah karangan selesai dibuat. 
Fungsi judul:
  • Nama bagi suatu karangan
  • Slogan promosi untuk menarik minat baca
  • Gambaran isi karangan
  • Wujud kreativitas pengarang
Ciri-ciri judul yang baik:
  • Menarik
  • Menimbulkan rasa penasaran pembaca
  • Mudah ditangkap maksudnya dan mudah diingat

Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan. Manfaat kerangka karangan:
  • Memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih teratur.
  • Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dengan yang kurang penting.
  • Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
  • Membantu pengumpulan sumber-sumber yang diperlukan.

Mengumpulkan Data
Untuk memperkaya pemahaman dan pengetahuannya, seorang penulis harus mengumpulkan data, informasi atau pengetahuan tambahan yang berkaitan dengan tema karangan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan membaca bahan acuan tertentu, mengadakan wawancara atau pengamatan lapangan.

Mengembangkan Kerangka Karangan
Sebuah karangan dapat disusun berdasarkan pola-pola tertentu:
Urutan Waktu (Kronologis)
Urutan yang didasarkan runtutan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Pola ini umumnya digunakan dalam novel atau cerpen. 
Urutan Ruang (Spasial)
Urutan penyajian suatu kejadian atau benda yang disusun berdasarkan urutan keruangan. Misalnya, dari yang depan ke belakang, dari yang terdekat ke yang terjauh, dsb. 
Urutan Klimaks atau Antiklimaks
Bila bagian penting ditempatkan pada bagian akhir, disebut urutan klimaks. Sebaliknya, bila bagian penting dikemukakan pada awal pembahasan disebut urutan antiklimaks. 
Urutan Kausalitas
Mencakup dua pola, yaitu urutan sebab-akibat dan urutan akibat-sebab. Pada pola yang pertama, masalah utama dianggap sebagai sebab, kemudian dilanjutkan perincian-perincian yang merupakan akibatnya. Adapun pada pola kedua, masalah yang utama dianggap sebagai akibat, kemudian dilanjutkan perincian-perincian yang berusaha mencari penyebabnya. 
Urutan Pemecahan Masalah
Penyusunan kerangka karangan dimulai dengan penyajian masalah, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah itu. 
Urutan Umum-Khusus
Pola ini terdiri atas dua cara, yaitu dari umum ke khusus dan dari khusus ke umum. Pada urutan yang bergerak dari umum ke khusus, pertama diperkenalkan sesuatu yang umum, lalu diikuti dengan uraian-uraian khusus. Adapun urutan khusus ke umum yang merupakan kebalikannya. 
Urutan Familiaritas
Dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian berangsur-angsur berpindah pada hal-hal yang kurang/belum dikenal.

Wacana

Wacana adalah rangkaian tuturan atau kalimat yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis dan padu. Wacana merupakan satuan bahasa yang terluas/terlengkap. Dalam wacana tercakup kalimat dan paragraf. Dengan kata lain, kalimat dan paragraf adalah bagian dari wacana. Namun demikian, ada pula wacana yang dibentuk oleh satu paragraf, bahkan ada pula yang hanya terdiri dari satu kalimat. Wacana tidak selalu dalam bentuk tulisan, melainkan mencakup pula ragam lisan. Dalam bentuk tulisan, wacana sering disebut karangan.

Bentuk-Bentuk Karangan
Bentuk-bentuk karangan dikelompokan menjadi tiga bentuk, yaitu:
Prosa
Jenis karangan yang disusun dalam bentuk bebas dan terperinci. Prosa ada dua macam, yaitu:
Fiksi
Bentuk karangan yang disusun dalam bentuk alur yang menekankan aturan sistematika penceritaan. Contoh: novel dan cerpen. 
Non Fiksi
Bentuk karangan yang menekankan pada aturan sistematika ilmiah dan aturan-aturan kelogisan. Contoh: resep, laporan kegiatan.
Puisi
Karangan yang mengutamakan irama, rima dan kepaduan makna. 
Drama
Karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.

Jenis-Jenis Karangan
Berdasarkan tujuan, ada karangan argumentasi, persuasi, eksposisi, dekskripsi dan narasi. Adapun karangan narasi dan dekskripsi yang sifatnya fiksi, dan karangan argumentasi, persuasi dan eksposisi yang sifatnya non-fiksi. Kelima jenis karangan tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
Narasi
Menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian yang diceritakan. Contoh: novel, drama, cerpen. Lihat di sini untuk lebih jelasnya.
Dekskripsi
Menceritakan suatu objek sedemikian rupa seolah-olah pembaca melihat sendiri objek yang dilihat itu. Contoh: cerita tentang kesibukan di pasar. Lihat di sini untuk lebih jelasnya.
Eksposisi
Memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Bertujuan agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta-fakta lain untuk memperjelas pemaparannya. Contoh: resep, laporan kegiatan, notulen rapat. Lihat di sini untuk lebih jelasnya.
Argumentasi
Bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian perlu data dan fakta yang meyakinkan. Contoh: karya ilmiah, laporan penelitian. Lihat di sini untuk lebih jelasnya.
Persuasi
Bersifat non-fiksi dengan pendekatan psikologis. Bertujuan untuk memengaruhi pembaca. Membutuhkan fakta sebagai penunjang. Contoh: iklan. Lihat di sini untuk lebih jelasnya.

Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih dengan Metode Penyaringan

Air merupakan komponen yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup di bumi ini. Sebenarnya, hampir dua per tiga bagian bumi terdiri dari air. Hanya saja sebagian besar merupakan air asin (air laut). Air tawar pun penyebarannya tidak selalu sama jumlahnya antara daerah satu dengan yang lain. Maka bukan hal yang asing bagi Anda bila di suatu daerah ketersediaan air demikian melimpah, sedangkan di daerah lain kekurangan air. Air terdapat yang di dalam bumi yang disebut air tanah dan yang terdapat di permukaan bumi yang disebut air permukaan. Air permukaan dapat dijumpai dalam bentuk sungai, laut, hujan, danau, dan lain-lain. Karena sifatnya mudah melarutkan zat lain, maka air sangat mudah tercemari oleh zat-zat yang dilewatinya. Dalam kehidupan rumah tangga, air biasa digunakan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang industri, air digunakan sebagai proses industri, misalnya sebagai bahan utama, pelarut, pencampur, pendingin mesin, dan lain-lain.

MACAM-MACAM ISTILAH AIR
Air Murni (Akuades)
Air murni adalah air yang tidak mengandung zat apapun, jadi hanya partikel air saja. Air murni diperoleh dengan cara distilasi biasa. Kegunaan air murni antara lain sebagai pelarut dalam kegiatan laboratorium, pelarut obat injeksi, dan campuran obat. Air hujan sebenarnya juga merupakan air murni, tetapi dalam perjalanan turun ke tanah, air hujan melarutkan bermacam-macam zat yang ada di udara, antara lain gas asam arang, gas belerang dioksida atau gas nitrogen.  
Air Bersih
Air bersih merupakan air yang layak untuk dikonsumsi. Air bersih tidak hanya jernih, tidak berbau, serta tidak berasa saja, tetapi juga harus memenuhi persyaratan kesehatan. Syarat kesehatan ini antara lain, tidak mengandung bahan kimia beracun atau kuman bakteri yang dapat mengganggu kesehatan. Syarat air bersih dan layak kosumsi antara lain sebagai berikut:
  • Syarat fisik: tidak berbau, tidak berwarna, jernih, tidak berasa.
  • Syarat kimia: tidak mengandung zat-zat kimia yang dapat meracuni atau merusak tubuh, alat rumah tangga, bahan pakaian serta bebas dari garam-garam mineral.
  • Syarat biologi: air harus bebas dari bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit perut, seperti diare atau muntaber. 
Air Kotor
Air kotor adalah air yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat padat atau cair hasil pembuangan limbah seperti sampah, bangkai, air bekas mencuci, limbah rumah tangga, dll. Air kotor ini tidak dapat digunakan secara langsung apalagi untuk dikonsumsi. Tetapi, bukan berarti air kotor tidak dapat dimanfaatkan, air ini bisa digunakan setelah mengalami pengolahan. Seperti di kota-kota besar di mana warga sulit mendapat air. Maka dengan pengolahan air sungai akan diperoleh air yang layak digunakan dan juga dikonsumsi. 
Air Sadah
Air sadah adalah jika air mengandung garam kalsium dan magnesium, seperti kalsium sulfat, magnesium sulfat, kalsium bikarbonat, magnesium bikarbonat, magnesium klorida dan kalsium karbonat. 
Air sadah ada dua macam, yaitu air sadah tetap dan air sadah sementara. Air sadah tetap adalah jika dalam air terlarut kalsium sulfat, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan magnesium klorida. Sifat sadah tetap dapat dihilangkan dengan menambahkan natrium karbonat. Senyawa ini dapat mengendapkan garam kalsium dan magnesium. Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung garam karbonat atau bikarbonat, seperti kalsium karbonat dan magnesium karbonat. Sifat sadah sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan atau menambah air kapur. 
Kerugian yang diakibatkan dari sifat sadah antara lain alat rumah tangga, seperti panci dan ketel mudah rusak karena mineral yang membawa sifat sadah pada air diendapkan menjadi kerak pada dasar alat rumah tangga tersebut. Akibat lain adalah bahan bakar yang digunakan makin banyak. Bila digunakan untuk mencuci menyebabkan sabun tidak berbusa dan tidak baik untuk diminum.

CARA PENGOLAHAN AIR
Tiga aspek penting yang harus dilakukan dalam pengolahan air, yaitu:
  • Membersihkan air dari kekeruhan
  • Membersihkan air dari kuman
  • Membersihkan air dari zat-zat beracun

Tahapan pengolahan air secara fisis dan kimia:
  • Air kotor diendapkan terlebih dahulu, sehingga zat-zat yang ukuran partikelnya besar dapat mengendap dengan dilewatkan pada ijuk.
  • Air yang sudah terbebas dari endapan, dialirkan ke tempat lain dan ditambahkan tawas sebanyak 30 - 100 mg tiap 1 liter air. Fungsinya untuk mengendapkan lumpur yang larut dalam air yang tidak mengendap pada langkah pertama.
  • Air yang sudah diberi tawas dan diendapkan, dialirkan ke tempat lain. Kemudian ditambahkan kapur sebanyak 15 - 50 mg tiap liter air untuk menetralkan sifat asam yang larut akibat proses pembusukan.
  • Air ditambah kaporit sebanyak 5 - 20 mg tiap liter air untuk membunuh bibit penyakit dan bakteri yang ada.
  • Air yang sudah bebas asam dan bakteri kemudian dialirkan melalui kerikil bersih, arang kayu/arang tempurung kelapa, pasir bersih, dan ijuk. Fungsi arang untuk menyerap bau dan racun yang masih tersisa. Pada tahap ini merupakan konstruksi saringan.

Sumber-Sumber Keuangan Negara

Keuangan negara adalah hal-hal yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran negara serta pengaruhnya terhadap perekonomian. Seluruh sumber penerimaan dan pengeluaran diperhitungkan oleh pemerintah secara cermat dan teliti serta bertanggung jawab, yang semuanya disusun dalam APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara). APBN adalah suatu daftar atau pernyataan yang terperinci mengenai kondisi keuangan negara yang mencakup penerimaan dan pengeluaran negara. Sumber-sumber keuangan negara meliputi enam hal, yaitu:
Pajak
Pajak merupakan salah satu pos penerimaan negara yang utama. Pajak merupakan hak pungutan resmi pemerintah berdasarkan undang-undang. Pajak itu dikenakan kepada wajib pajak, yaitu individu, kelompok, maupun suatu badan usaha yang wajib membayar pajak kepada pemerintah. Pajak berperan sangat penting karena pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang dapat menjamin kelangsungan pembangunan sosial. Wajib pajak yang telah ikut serta dalam membayar pajak berarti mereka telah membantu pemerintah dalam menyukseskan pembangunan nasional.

Retribusi
Retribusi adalah pungutan yang dilakukan pemerintah berdasarkan undang-undang yang berlaku. Pembayar retribusi ini merupakan pihak yang telah menerima manfaat atas fasilitas pemerintah, seperti retribusi pasar, retribusi parkir, dan jenis retribusi lainnya. Pajak dan retribusi berbeda dalam hal penerimaan manfaat. Jika dalam retribusi, pembayar retribusi dapat merasakan manfaat secara langsung, namun pembayar pajak tidak dapat merasakan manfaatnya secara langsung dan tidak semua orang dapat menikmati hasil pemanfaatan pajak secara merata.

Keuntungan BUMN
BUMN adalah perusahaan negara yang mengelola sumber daya yang strategis dan menguasai hajat hidup banyak orang. Sebagai perusahaan negara, BUMN memiliki kewajiban utama dalam melayani kepentingan umum dan kadangkala BUMN pun dapat memperoleh laba dari hasil kegiatannya. Laba tersebut merupakan salah satu penerimaan negara karena BUMN adalah milik negara. Apabila suatu BUMN mampu bekerja secara efektif dan efisien, maka BUMN dapat memperoleh laba yang besar sehingga secara otomatis meningkatkan penerimaan negara pula.

Pinjaman dan Hibah (Bantuan)
Setiap negara memiliki sumber penerimaan, akan tetapi apabila dari penerimaan tersebut belum dapat mencukupi kebutuhan konsumsi negara, maka dapat mengajukan pinjaman berupa investasi maupun pinjaman dari dalam atau luar negeri. Pinjaman yang diperoleh pemerintah merupakan utang yang nantinya harus dibayar kembali beserta bunganya sedangkan hibah atau bantuan biasanya didapat dari negara lain dan tidak perlu dikembalikan.

Penjualan Kekayaan Negara
Suatu negara memiliki sumber daya yang menjadi kekayaan negara. Kekayaan tiap negara tidaklah sama, sehingga Anda pernah mendengar bahwa adanya negara yang kelebihan atau kekurangan sumber daya. Oleh karena itu, kekayaan negara berupa barang tambang, hasil hutan, hasil pertanian, dan sebagainya. dapat dijual ke negara lain untuk memperoleh tambahan penerimaan negara. BUMN umumnya adalah pihak yang melakukan penjualan kekayaan negara.

Penerimaan Bea dan Cukai
Bea dan cukai adalah pungutan resmi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap barang-barang tertentu yang masuk atau yang keluar dari suatu negara. Dengan demikian, bea dan cukai terkait dengan kegiatan ekspor dan impor. Oleh karena itu, barang-barang tertentu yang masuk atau keluar suatu wilayah negara diharuskan membayar sejumlah biaya yang dapat disetarakan sebagai pajak tidak langsung.

Faktor yang Memengaruhi Keinginan Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan

LINGKUNGAN ALAM
Kebutuhan manusia disesuaikan dengan lingkungan alamnya. Contoh: orang-orang yang tinggal di daerah tropis banyak mengonsumsi pakaian berbahan tipis. Sedangkan orang yang tinggal di daerah dingin banyak mengonsumsi pakaian berbahan tebal. Ini berarti lingkungan alam memberi pengaruh terhadap manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

MODE
Orang cenderung ingin memenuhi kebutuhannya sesuai dengan mode terakhir (up to date) agar tidak ketinggalan zaman. Contoh kebutuhan yang mengikuti mode, antara lain pakaian, mobil, rumah, handphone dan perhiasan.

PERADABAN
Kebutuhan manusia selalu mengikuti perkembangan peradaban. Makin tinggi peradaban manusia, kebutuhan semakin meningkat, baik jumlah, macam, maupun mutunya. Contoh: pada awal kemerdekaan RI, orang Indonesia belum banyak yang membutuhkan alat komunikasi HP, tetapi dengan kemajuan teknologi dan ekonomi, kebutuhan alat komunikasi sekarang ini merupakan kebutuhan pokok.

ADAT ISTIADAT (TRADISI)
Adat istiadat yang ada di daerah satu dengan daerah yang lain berbeda. Hal ini sesuai dengan adat istiadat (kebiasaan) daerah tersebut. Kebutuhan adat istiadat tersebut harus dipenuhi, sesuai dengan kebutuhannya. Contoh: perbedaan dalam menyelenggarakan pesta pernikahan antara orang Jawa dengan orang Sunda.

AGAMA
Agama adalah kebutuhan rohani yang penting bagi manusia. Untuk menyelenggarakan peribadatan tersebut, setiap pemeluk agama membutuhkan tempat untuk beribadah.

MATA PENCAHARIAN
Kebutuhan manusia yang banyak dan beraneka ragam tersebut harus dapat dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh mata pencaharian sesuai dengan sifat pekerjaannya. Contoh: masyarakat petani membutuhkan alat-alat pertanian, seperti bajak, cangkul, sabit, traktor, bibit unggul dan irigasi.

BARANG PENGGANTI (SUBSTITUSI)
Barang-barang yang dibutuhkan manusia, terkadang tidak tersedia. Kalaupun tersedia, harganya mahal. Untuk memenuhi kebutuhannya, maka manusia memerlukan barang pengganti (substitusi). Di antaranya dengan mencari barang yang harganya lebih murah. Contoh: harga sabun mandi merek X mahal, sebagai penggantinya maka seseorang bisa membeli sabun merek Y yang harganya lebih murah.

PENDAPATAN
Jumlah dan jenis kebutuhan seseorang tidak terlepas dari pendapatan yang diperolehnya. Semakin besar pendapatan seseorang, semakin banyak dan besar pula kebutuhan yang harus dipenuhi.

KEBIASAAN KONSUMEN
Kebiasaan konsumen dalam mengonsumsi kebutuhan pokok berbeda-beda, tergantung dari kebiasaannya. Contoh: makanan pokok orang Jawa dan Sumatra sebagian besar adalah nasi, sedangkan orang Maluku dan Irian Jaya mengonsumsi sagu sebagai makanan pokok.

HARGA BARANG DAN JASA
Apabila harga barang dan jasa mengalami penurunan, orang akan memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa yang semula belum terpenuhi. Contoh: harga televisi berwarna untuk saat ini mengalami penurunan, maka bagi yang belum bisa memenuhi kebutuhan televisi berwarna bisa segera memenuhi sebelum harganya naik kembali.

BENCANA
Apabila terjadi bencana, baik bencana alam atau karena kecerobohan manusia, maka timbul keinginan orang untuk menanggulanginya. Oleh karena itu, timbul keinginan untuk memenuhi kebutuhan akan barang guna menanggulangi bencana. Contoh: orang membutuhkan masker untuk mengurangi bencana asap akibat pembakaran hutan.

PENDIDIKAN
Tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang akan banyak memengaruhi keinginan seseorang dalam memenuhi kebutuhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh, semakin banyak pula biaya yang dikeluarkan. Saat ini, lembaga pendidikan (sekolah, tempat kursus, tempat pelatihan) memberikan fasilitas lebih (laboratorium komputer, ruangan AC, jaringan internet) sehingga biaya yang dikeluarkan semakin banyak. Contoh: untuk biaya pendidikan di tingkat perguruan tinggi, biayanya lebih mahal dibanding dengan biaya pendidikan di tingkat SMA, SMP, SD, ataupun TK. (tergantung fasilitas yang diberikan oleh sekolah masing-masing).

FISIK
Kondisi fisik seseorang sangat memengaruhi tingkat kebutuhannya, karena manusia diciptakan berbeda-beda. Kondisi yang demikian memengaruhi tingkat kebutuhannya. Contoh: perempuan membutuhkan alat kosmetik untuk menambah kecantikan, sedangkan laki-laki tidak begitu membutuhkannya.

Tenis Meja

Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan di dalam ruangan dengan menggunakan bet yang dilapisi karet untuk memukul bola melewati net yang terlintang di atas meja. Dalam permainan ini, ada tiga nomor yang dimainkan:
  • Tunggal: permainan tunggal putra dan tunggal putri.
  • Ganda: permainan ganda putra atau ganda putri.
  • Ganda campuran: permainan ganda yang terdiri 1 pemain putra dan 1 pemain putri.

Permainan tenis meja berasal dari Eropa. Permainan ini mulai populer di Inggris dengan beberapa sebutan seperti pingpong, whiff-whoff, gosima, dll. Pada 15 Januari 1926 berdiri organisasi yang mengatur tenis meja dunia, yang dipelopori oleh dr. George Lehman dari Jerman. Permainan ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930 dikenal dengan nama societeit. Pada 1948 dibentuk PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia) di Surabaya. Pada 1951 PPPSI diubah menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Pada 1961, PTMSI menjadi anggota ITTF (International Table Tennis Federation).

Teknik Memegang Bet
Ada dua cara, yaitu:
Penholder Grip
Dikenal sebutan pegangan Asia, yaitu cara memegang seperti memegang pena. Caranya: jari telunjuk dan ibu jari bertemu di bagian depan, jari tengah dan jari manis menempel di bagian belakang bet.  
Shake Hand Grip
Cara memegang bet seperti berjabat tangan. Pegangan ini sangat populer terutama di negara-negara Eropa. Caranya: jari tengah, jari manis dan jari kelingking memegang tangkai bet, jari telunjuk menempel pada permukaan back hand sedangkan ibu jari menempel pada permukaan fore hand bet.

Teknik Pukulan
Ada empat cara, yaitu:
Push
Cara memukul bola dengan gerakan mendorong, sikap bet terbuka. Biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan chop dari lawan. 
Chop
Cara memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon. Biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan yang bermacam-macam. 
Drive
Cara memukul bola dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan posisi bet tertutup. Biasanya digunakan untuk melakukan serangan. 
Block
Cara memukul bola dengan gerakan membendung atau menghentikan bola dengan posisi bet tertutup. Biasanya digunakan untuk mengembalikan bola drive atau bola top spin.

Peraturan Permainan Tenis Meja
Meja (Lapangan)
  • Permukaan meja harus datar dan rata.
  • Panjang meja 2,74 meter.
  • Lebar meja 1,525 meter.
  • Tinggi 0,76 di atas kaki.
  • Permukaan meja harus berwarna gelap atau pudar, dengan garis putih selebar 2 cm sepanjang sisi meja. 
Net
  • Tinggi net 15,25 cm di atas permukaan meja.
  • Batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi meja adalah 15,25 cm. 
Karet Bet
Permukaan bet biasanya dilapisi dengan karet. Ada dua macam karet:
  • Karet datar: karet penutup tersebut tidak boleh melebihi lebar bet dan harus merata, tidak boleh bersambung.
  • Karet bintik: dengan kerapatan minimal 10 bintik tiap cm persegi maksimal 50 bintik.
Let (Ulangan)
Adalah suatu reli yang hasilnya tidak dihitung/menambah angka/ Reli dinyatakan let oleh wasit apabila terjadi hal-hal berikut:
  • Pada saat servis bola menyentuh net kemudian masuk atau dipukul oleh penerima.
  • Pada saat servis, penerima belum siap sehingga tidak berusaha mengembalikan bola.
  • Ada gangguan dari luar.
  • Wasit menghentikan permainan. 
Skor atau Angka (Point)
Pemain dinyatakan mendapat angka apabila:
  • Lawan gagal melakukan servis yang benar.
  • Lawan gagal mengembalikan bola dengan benar.
  • Bola dari lawan tidak menyentuh meja (keluar).
  • Bola yang dipukul lawan terhadang oleh net.
  • Lawan memukul bola dua kali berturut-turut.
  • Lawan dengan bagian badan menggerakkan meja.
  • Lawan menyentuh meja.
  • Dalam permainan ganda, lawan memukul bola yang bukan gilirannya. 
Set (Game)
  • Pemain dinyatakan memenangkan suatu set apabila memperoleh angka 11 terlebih dahulu, kecuali kedua pemain/pasangan memperoleh angka 10 sama, maka pemain yang terlebih dahulu unggul 2 angka adalah pemenangnya.
  • Permainan terdiri dari 3 game, 5 game, atau 7 game.

Paragraf

Pengertian
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis sehingga membentuk suatu pokok pembahasan.

Unsur-Unsur Paragraf
Paragraf dibentuk dari 1 gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas.

Gagasan Utama
Gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Gagasan utama berada pada kalimat topik (kalimat utama). Kalimat utama inilah yang menjadi tumpuan pengembangan paragraf. Suatu kalimat dikatakan sebagai kalimat utama apabila pernyataan di dalamnya merupakan rangkuman ataupun gagasan menyeluruh yang dapat mewakili pernyataan-pernyataan lain dalam paragraf itu. Ciri-ciri kalimat yang berisi gagasan utama ditandai antara lain dengan kata kunci seperti sebagai kesimpulan ... ; yang penting ... ; jadi, ... ; dengan demikian, ... ; intinya ... ; pada dasarnya ... ; dll. 
Gagasan Penjelas
Gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama. Ciri-ciri kalimat penjelas umumnya berisikan:
  • Contoh-contoh
  • Peristiwa ilustratif
  • Uraian-uraian kecil
  • Kutipan-kutipan
  • Gambaran yang bersifat parsial (menyeluruh)

Ciri-Ciri Paragraf yang Baik
Kohesif (Kepaduan Bentuk)
Suatu paragraf dikatakan kohesif apabila pada paragraf tersebut dioptimalkan pemakaian penanda hubungan antarkalimatnya. Adapun fungsi utamanya adalah memadukan hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lainnya. Penanda hubungan antarkalimat mencakup 5 hal:
Hubungan Penunjukan
Ditandai oleh kata ini, itu, tadi, berikut, tersebut. 
Hubungan Pergantian
Ditandai oleh kata saya, kami, kita, Anda, mereka, ia, engkau ; bentuk ini, itu dan sejenisnya dapat pula berfungsi sebagai penanda hubungan pergantian. 
Hubungan Pelesapan (Penghilangan)
Ditandai oleh penggunaan kata sebagian, seluruhnya. 
Hubungan Perangkaian
Ditandai oleh kata dan, lalu, kemudian, akan tetapi, sementara itu, selain itu, kecuali itu, jadi, akhirnya. 
Hubungan Leksikal (Makna Kamus)
Ditandai dengan pemanfaatan pengulangan kata, sinonim dan hiponim.
Koherensif (Kepaduan Makna)
Suatu paragraf dikatakan koherensif apabila informasi yang terdapat pada kalimat yang satu berhubungan logis dengan kalimat lainnya. Sebuah paragraf tidak dapat dikatakan logis bila pada awal kalimat dibahas tentang bencana alam, tetapi dalam kalimat kedua dibahas hal lain, seperti tentang musim durian. Kelogisan pengembangan suatu paragraf ditandai oleh pemakaian ejaan, seperti titik, koma, dan tanda baca lainnya secara tepat. Kelogisan hubungan antara kalimat-kalimat tersebut ditandai oleh pertalian makna antarkalimat. Pertalian makna antarkalimat dalam paragraf mencakup 10 hal:
Pertalian Penjumlahan
Ditandai oleh penggunaan kata-kata di samping, selain itu, selain dari itu, kecuali itu, lagipula. 
Pertalian Perurutan
Ditandai oleh penggunaan kata-kata lalu, kemudian. 
Pertalian Pertentangan
Ditandai oleh penggunaan ungkapan sebaliknya, akan tetapi, namun, padahal, walaupun demikian. 
Pertalian Lebih
Ditandai oleh penggunaan ungkapan masih, malahan, apalagi, bahkan, lebih-lebih. 
Pertalian Sebab-Akibat
Ditandai oleh penggunaan ungkapan oleh karenanya, karena itu, oleh sebab itu, maka, akibatnya. 
Pertalian Waktu
Ditandai oleh penggunaan ungkapan setelah itu, ketika itu, sebelum itu, sejak itu. 
Pertalian Syarat
Ditandai oleh penggunaan ungkapan jika demikian, apabila demikian, apabila begitu. 
Pertalian Cara
Ditandai oleh penggunaan ungkapan dengan demikian, dengan begitu, dengan cara begitu. 
Pertalian Kegunaan
Ditandai oleh penggunaan ungkapan untuk itu. 
Pertalian Penjelasan
Ditandai oleh penggunaan ungkapan misalnya, contohnya.
Ketepatan Pemilihan Kata
Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaiannya. Misalnya, pemakaian kata "dia" tidak tepat digunakan untuk orang yang usianya lebih tua. Yang tepat adalah "beliau".

Jenis-Jenis Paragraf
Paragraf Deduktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. 
Paragraf Induktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. 
Paragraf Campuran
Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir paragraf. 
Paragraf yang tidak Memiliki Kalimat Utama
Gagasan utama dalam paragraf semacam ini tersebar secara seimbang dan merata pada setiap kalimat. Contoh paragraf ini banyak terdapat pada karangan berbentuk naratif (cerita) atau deskriptis (gambaran/penjabaran).

Penyusunan Paragraf dalam Berbagai Pola Pengembangan
Paragraf Hubungan Perbandingan
Hubungan perbandingan dalam suatu bacaan ditunjukan oleh penyamaan/pembedaan antara dua orang, objek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu.
Paragraf Pola Analisis dan Pengklasifikasian
Pola analisis merupakan cara yang paling umum dalam penyusunan paragraf. Dalam kalimat pertama dikemukakan gagasan-gagasan utama. Kemudian pada kalimat berikutnya ditempatkan uraian-uraian yang bersifat khusus. 
Paragraf Pola Sudut Pandang
Sudut pandang adalah tempat yang dijadikan seseorang pengarang untuk melihat sesuatu. Sudut pandang tidak diartikan sebagai penglihatan atas suatu benda dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas, tetapi tentang bagaimana cara melihat benda tersebut berdasarkan posisi tertentu. 
Paragraf Pola Hubungan Sebab-Akibat
Penyusunan sebuah paragraf dapat dinyatakan dengan mempergunakan pola sebab-akibat. Dalam hal ini, sebab bertindak sebagai gagasan utama sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut bisa juga dibalik. Akibat dijadikan gagasan utamanya, sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat tersebut dikemukakan sebab sebagai perinciannya.

Lari Jarak Menengah

Pada dasarnya, nomor lari dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
  • Lari jarak pendek (100 m, 200 m, 400 m, lari gawang, lari estafet)
  • Lari jarak menengah (800 m dan 1,5 km)
  • Lari jarak jauh (5 km, 10 km, lari maraton)

Lari jarak menengah mempunyai gerakan yang berbeda dengan lari jarak pendek. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lari jarak menengah, antara lain:
  • Lari jarak menengah menggunakan start berdiri dengan aba-aba "bersedia... ya".
  • Langkah kaki panjang/lebar, kecepatan langkah sedikit lebih lambat daripada lari jarak pendek, mengingat jarak yang ditempuh cukup jauh.
  • Pada saat di tikungan, usahakan berlari sedekat mungkin dengan garis lintasan bagian dalam.
  • Menjelang garis finish, usahakan lari sekuat tenaga dan berusaha mendahului lawan.

Beberapa prinsip gerak dalam lari jarak menengah:
  • Lari dilakukan tidak secara maksimal seperti lari jarak pendek.
  • Badan sedikit condong ke depan dengan sudut kurang lebih 10 derajat.
  • Kedua tangan diayun secara santai sedikit di atas pinggang.
  • Frekuensi langkah kaki tidak terlalu cepat.

Beberapa faktor penting dalam lari jarak menengah:
  • Daya tahan (stamina) merupakan dasar dari kekuatan untuk menempuh jarak tertentu.
  • Kecepatan (speed) merupakan faktor penting untuk menempuh jarak dalam waktu sesingkat mungkin.
  • Gaya (style) merupakan gerakan tubuh yang terpadu sehingga menghasilkan gerakan lari yang harmonis dan serasi.
  • Pertimbangan langkah (space judgement) merupakan perasaan yang dapat mempertimbangkan langkah.
  • Kepemimpinan (leadership) merupakan kepanduan dan kejelian untuk menggunakan strategi dan taktik.

Petugas dalam pelaksanaan lomba lari antara lain:
  • Starter: petugas yang memberi aba-aba pada saat start.
  • Timer: petugas pencatat waktu.
  • Recaller: petugas pemanggil peserta.
  • Juri lintasan: petugas yang mengawasi lintasan.
  • Juri kedatangan: petugas yang memeriksa urutan kedatangan pelari.
  • Penghitung putaran: petugas yang menghitung jumlah putaran pelari.
  • Pencatat hasil: petugas pencatat dan pengolah hasil dari timer.

Tolak Peluru Awalan Mundur

Tolak peluru termasuk salah satu nomor lempar dari cabang olahraga atletik, selain lempar lembing, lempar cakram, dan lontar martil. Peluru bukan dilempar, tetapi ditolak atau didorong sejauh-jauhnya dengan satu tangan yang bermula dari pangkal bahu. Tolak peluru awalan mundur atau gaya belakang sering disebut juga gaya O'Brien sesuai dengan nama orang yang melakukan pertama kali. Disebut gaya belakang karena sikap awalan sebelum melakukan tolakan badan membelakangi arah tolakan/sasaran.

TEKNIK DASAR
Teknik dasar yang perlu dipelajari dalam tolak peluru, antara lain:
Cara Memegang Peluru
  • Peluru diletakkan pada telapak tangan, ibu jari dan jari yang lain merenggang dan menggenggam secara rileks.
  • Seperti cara pertama, tetapi peluru digeser ke atas sedikit sehingga titik berat peluru berada pada ujung telapak tangan.
  • Seperti cara kedua, tetapi perlu digeser ke atas sedikit lagi sehingga titik berat peluru berada pada ruas jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. 
Cara Meletakan Peluru di Bahu
  • Letakkan peluru pada pangkal leher atau di atas bahu sedikit.
  • Peluru bagian atas menempel pada dagu.
  • Peluru pada bagian bawah, yaitu antara ibu jari dan jari telunjuk sedikit melekat pada tulang selangka.
  • Siku dibuka tidak lebih dari 40 derajat.
  • Pandangan ke depan bawah dan konsentrasi untuk melakukan awalan.  
Teknik Awalan
Posisi badan membelakangi tolakan, berat badan berada di atas kaki kanan, sedangkan kaki kiri ke belakang berpijak pada ujung kaki, tangan kiri diangkat dibengkokkan di depan dada atau diangkat lurus ke atas, pandangan ke bawah. Ayunkan kaki kiri ke depan dan ke belakang, usahakan untuk tetap konsentrasi. Kemudian kaki kanan digeser (berjingkat rendah) ke belakang dengan ceat disertai ayunan kaki kiri jauh ke belakang. Setelah kaki kiri mendarat, putar badan ke kiri serong ke atas dan siap melakukan gerakan menolak.  
Teknik Menolak
Setelah gerakan awalan, dilanjutkan dengan gerakan menolak peluru. Diawali dengan memutar badan ke kiri serong ke atas, disertai dengan meluruskan lutut secara kuat dilanjutkan dengan dorongan/tolakan tangan kanan (sudut tolakan kurang lebih 45 derajat). Peluru dilepas disertai gerakan pergelangan tangan dan putaran pinggang.  
Gerakan Lanjutan
Gerakan ini sangat berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak jatuh dan melewati garis lapangan (lingkaran). Caranya adalah dengan melangkahkan kaki kanan ke depan menggantikan posisi kaki kiri. Kemudian, lutut agak ditekuk sedangkan kaki kiri terangkat rileks ke belakang.

PERATURAN PERLOMBAAN
  • Ukuran berat peluru. pria: 7,26 kg; wanita: 4 kg.
  • Peserta boleh melakukan lemparan/tolakan percobaan maksimal 2 kali.
  • Peluru harus jatuh pertama kali di dalam sektor tolakan.
  • Peluru harus ditolak dengan satu tangan.
  • Setelah menolak tidak boleh menyentuh bagian atas balok penahan dan tanah di luar lingkaran.
  • Tidak boleh meninggalkan sebelum peluru jatuh.
  • Jika ada 2 atau 3 peserta hasilnya sama, untuk menentukan pemenangnya dilihat prestasi (hasil terbaik) di bawahnya, begitu seterusnya.
  • Jika peserta lomba kurang dari sama dengan 8 orang, setiap peserta diberi kesempatan menolak 6 kali (langsung final).
  • Jika peserta lebih dari 8 orang, setiap peserta diberi kesempatan menolak 3 kali, lalu diambil 8 peserta terbaik dan diberi kesempatan menolak 3 kali lagi (final).