KONSEP DASAR
Masyarakat
multikultural adalah masyarakat
yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan
yang berbeda-beda.
Ciri-ciri masyarakat multikultural:
- Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok dengan subkebudayaan yang berbeda.
- Lembaga-lembaga bersifat nonkomplementer (tidak saling melengkapi).
- Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) mengenai nilai-nilai yang bersifat dasar.
- Rawan terjadi konflik.
- Integarsi sosial tumbuh di atas paksaan.
- Adanya dominasi politik.
Konfigurasi masyarakat multikultural:
Komposisi seimbangTerdiri atas sejumlah komunitas dan memiliki kekuatan kompetitif serta seimbang.
Mayoritas dominanTerdiri atas sejumlah komunitas dengan kekuatan kompetitif tidak seimbang.
Minoritas dominanKonfigurasi ini memiliki arti bahwa kelompok minoritas memiliki keunggulan kompetitif sehingga mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat.
FragmentasiMasyarakat majemuk yang terdiri atas kelompok etnis kecil sehingga tidak memiliki posisi dominan dalam politik dan ekonomi.
Hambatan apa saja yang harus dihadapi ma-nusia
dalam menjunjung konsep multikulturalisme?
- Menganggap budaya sendiri yang paling baik.
- Pertentangan antara budaya Barat dan Timur.
- Pluralisme budaya dianggap sebagai sesuatu yang eksotis.
- Pandangan yang paternalistis (diskriminasi terhadap perempuan).
- Mencari apa yang disebut sebagai indigenous culture, yaitu mencari sesuatu yang dianggap asli.
- Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang asing yang dapat berbicara mengenai kebudayaan penduduk asli.
Faktor-faktor yang mendorong terbentuknya
masyarakat multikultural di Indonesia:
- Keadaan geografis Indonesia.
- Pengaruh kebudayaan asing.
- Perbedaan iklim dan cuaca.
- Pembangunan yang tidak merata.
PENGELOMPOKAN MASYARAKAT INDONESIA
Berdasarkan sikap pergaulan terhadap masyarakat
lain:
Masyarakat eksklusifMasyarakat yang merasa takut terhadap pengaruh budaya lain yang mereka anggap dapat merusak budayanya.
Masyarakat inklusifMasyarakat yang akomodatif terhadap budaya lain sehingga cenderung mudah berhubungan dengan masyarakat lain dan menganggap bahwa setiap anggota masyarakat memiliki harkat yang sama.
Berdasarkan sikapnya terhadap perubahan:
Masyarakat konservatifMasyarakat yang tidak suka terhadap perubahan karena menganggap kebudayaannya telah sempurna.
Masyarakat modernMasyarakat yang cenderung menyukai perubahan sesuai dengan kebutuhannya yang semakin berkembang dan kompleks.
Berdasarkan mata pencaharian, masyarakat
Indonesia terdiri atas masyarakat pertanian,
nelayan, dan industri.
Berdasarkan lokasinya, dibedakan menjadi masyarakat
desa, dan masyarakat kota.
Selain itu, terdapat penggolongan masyarakat
Indonesia lainnya, yaitu:
- Berdasarkan jenis kelamin, secara kodrati dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan.
- Berdasarkan ras, sebagian besar masyarakat Indonesia tergolong ke dalam ras Mongoloid dan Negroid.
- Berdasarkan suku bangsa, sudah jelas di Indonesia terdapat ribuan suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
- Berdasarkan etnis, terlihat pada keberadaan etnis Tionghoa, India, dan Arab di Indonesia.
- Berdasarkan agama, terdapat agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu, dan berbagai macam aliran kepercayaan lainnya.
KONSEKUENSI MASYARAKAT MULTIKULTURAL
INTERSEKSIPersilangan keanggotaan kelompok sosial dalam berbagai aspek.KONSOLIDASIProses penguatan keanggotaan individu atau kelompok.MUTUAL AKULTURASITahap awal terjadinya integrasi sosial yang ditandai dengan sikap terbuka dan menerima berbagai perbedaan. Mutual akulturasi dapat mempercepat proses modernisasi.INTEGRASI SOSIALProses penyatuan unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat multikultural.KONFLIK SOSIALKonflik dapat disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam masyarakat yang meliputi perbedaan individu, latar belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan nilai yang cepat serta cenderung dipaksakan.STEREOTIPPersepsi atau prasangka mengenai suatu hal, budaya, atau sifat berdasarkan prasangka subjektif yang belum tentu tepat.PLURALISMESikap menghargai, mengormati, dan menoleransi berbagai perbedaan dalam kehidupan masyarakat multikultural.NASIONALISMEPaham yang mengajarkan rakyatnya untuk mendahulukan kepentingan bangsanya dari-pada kepentingan pribadi atau golongan.ETNOSENTRISMEPaham yang menganggap budaya masyarakat tertentu memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan kebudayaan masyarakat lain.PRIMORDIALISMELoyalitas yang berlebihan terhadap sifat-sifat kedaerahan,agama, suku bangsa, dan keluarga.POLITIK ALIRAN (SEKTARIAN)Keadaan suatu kelompok yang dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa formal dan informal.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Dasar-dasar yang dapat dijadikan acuan dalam
menerapkan pendidikan multikultural:
- Pengakuan terhadap identitas budaya lain.
- Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat.
- Kemajuan yang diperoleh kelompok tertentu dapat dilihat sebagai sumbangan yang besar bagi kelompok yang lebih luas, seperti negara.
Untuk mewujudkan masyarakat multikultural yang
harmonis, diperlukan beberapa cara untuk memecahkan masalah yang sering timbul
sebagai akibat perbedaan budaya:
- Tahap orientasi (memberi informasi)
- Tahap evaluasi (membahas informasi dan bertukar pendapat)
- Tahap kontrol (mencari solusi)
Manfaat
Masyarakat Multikultural:
- Dapat menggali kearifan budaya yang dimiliki setiap budaya.
- Memunculkan rasa penghargaan terhadap budaya lain sehingga muncul sikap toleransi.
- Menjadi benteng pertahanan terhadap ancaman yang timbul dari budaya kapital yang cenderung melumpuhkan budaya yang beragam.
- Menjadi alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera.
- Mengajarkan suatu pandangan bahwa kebenaran itu tidak dimonopoli oleh satu orang atau kelompok saja, tetapi ada di mana-mana, bergantung sudut pandang setiap orang.
Perilaku yang sesuai dengan masyarakat multikultural:
- Menghargai perbedaan
- Semangat nasionalisme
- Toleransi
- Empati
- Menghargai kearifan lokal
- Sosialisasi pendidikan multikultural