Gambar Ilustrasi

PENGERTIAN
Gambar ilustrasi adalah gambar yang sifatnya menerangkan atau visualisasi dari suatu uraian, baik berupa berita, cerita, karangan atau naskah. Dengan kata lain, gambar ilustrasi adalah lukisan yang digunakan untuk menjelaskan suatu tulisan. Ilustrasi sangat membantu seseorang untuk lebih cepat memahami apa yang dimaksud dalam tulisan tersebut.

Gambar ilustrasi ada yang bergungsi sebagai pelengkap cerita (naskah) dan ada juga yang berfungsi untuk menghidupkan atau mengkritik sebuah cerita. Untuk membuat gambar ilustrasi, seseorang perlu menguasai gambar bentuk (tumbuhan dan alam benda), gambar anatomi (manusia dan hewan), serta teknik desain tata letak dengan baik. Orang yang ahli menggambar ilustrasi disebut ilustrator.

UNSUR GAMBAR ILUSTRASI
Unsur yang membentuk gambar ilustrasi terdiri dari:
Gambar makhluk hidup
Contoh: manusia, hewan dan tumbuhan.
Gambar benda mati
Contoh: gambar bangunan, benda pakai, benda hias.
Di antara unsur yang ada, gambar manusia menjadi unsur yang paling sering ditampilkan. Berita, cerita, fiksi, ilmu pengetahuan, atau reklame selalu memuat hal yang berkaitan dengan kepentingan manusia dan lingkungannya. Agar bisa menggambar ilustrasi dengan baik, maka kita harus mengetahui bentuk-bentuk dasar dari tiap jenis gambar tersebut.

Gambar manusia
Untuk menggambar manusia, kita perlu mengetahui dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia. Proporsi menyangkut perbandingan bagian-bagian tubuh manusia (kepala, wajah, tangan, dan kaki) sedangkan anatomi menyangkut kedudukan (bentuk, ukuran dan letak) bagian-bagian tubuh manusia tersebut dalam kerangka tubuh manusia secara keseluruhan.

Proporsi manusia untuk orang Barat berbeda dengan orang Timur. Perbedaannya terletak pada tinggi badan, raut muka dan bentuk tubuh. Tinggi tubuh manusia diukur berdasarkan ukuran kepala. Tinggi tubuh orang Indonesia sekitar 7,5 kali ukuran kepalanya, sedangkan tubuh manusia yang ideal (orang Eropa) sekitar 8 kali ukuran kepalanya. Demikian juga dari ukuran 1 kepala biasanya panjang telinga adalah seperempat dari ukuran kepalanya.

Untuk memudahkan menggambar manusia, gunakan proporsi atau ukuran perbandingan berbentuk garis pertolongan untuk membagi gambar tubuh manusia dalam ukuran perbandingan tertentu. Ukuran perbandingan ini tidak mutlak, tetapi hanya perkiraan untuk mendapatkan gambar manusia yang mendekati baik dan benar.
Gambar hewan
Anatomi hewan memiliki perbandingan dan ciri khusus pada bagian tubuhnya, bahkan jenis binatang yang satu dengan yang lainnya memiliki ukuran dan bentuk yang sangat berbeda. Teknik menggambar binatang bisa dimulai dengan membuat garis pertolongan berupa bulatan, elips, kotak atau persegi.

Gambar tumbuhan
Menggambar bentuk pohon sesuai dengan bentuk sebenarnya memang sulit dilakukan. Sebaiknya, sebelum mulai menggambar kita perlu mengamati bentuk pohon tersebut dengan cermat. Setelah mengamati bentuk pohon, batang, dahan, ranting dan daun, kita mulai membuat goresan bentuk berupa garis tipis. Selanjutnya, bila sketsa tersebut sudah seusai dengan bentuk pohon yang dimaksud, barulah garis itu ditebalkan. 
Media yang biasa digunakan untuk menggambar bentuk pohon adalah pensil. Namun, ada pula yang menggunakan tinta atau pena. Untuk melengkapi teknik menggambar bentuk pohon ini dipergunakan juga kuas dan tinta hitam. Ada juga yang menggunakan teknik arsir dan siluet.

RAGAM GAMBAR ILUSTRASI
Ilustrasi Keredaksian
Ilustrasi yang digunakan untuk melengkapi perwajahan buku, koran atau majalah. Contoh:
  • Ilustrasi sampul buku atau majalah 
  • Ilustrasi naskah  
  • Komik, yaitu cerita bergambar yang umumnya mudah dicerna dan lucu. 
  • Karikatur, yaitu gambar lucu yang mengandung pesan, sindiran atau kritikan. 
  • Kartun, yaitu gambar dengan penampilan lucu, berkaitan dengan keadaan yang sedang berlaku. 
Ilustrasi Busana
Ilustrasi yang menggambarkan ide atau rancangan busana.
Ilustrasi Periklanan
Ilustrasi yang digunakan untuk iklan atau reklame.
Ilustrasi Ilmu Pengetahuan
Ilustrasi yang digunakan untuk menerangkan informasi tertentu dalam ilmu pengetahuan.

MEDIA MENGGAMBAR ILUSTRASI
Bahan Kering
Contohnya adalah arang gambar, potlot/pensil hitam, konte, pensil warna, krayon, spidol. Cara menggunakannya adalah dengan mengarsir dan menggosok.

Bahan Basah
Contohnya adalah cat air, cat minyak dan cat plakat. Caranya adalah dengan mencapurkan cat air dengan air kemudian warna dioleskan pada kertas gambar dan mencampur cat minyak dengan minyak kemudian warna dioleskan pada kanvas.

TEKNIK MENGGAMBAR ILUSTRASI
Teknik Ilustrasi Garis
Bentuk gambar yang mengandalkan kemampuan menyusun irama garis untuk mencapai tujuan. Teknik ini dapat dilaksanakan dengan bahan basah maupun kering.
Teknik Pointilistis
Gambar ilustrasi yang bentuknya berupa titik-titik untuk mencapai bagian gelap-terang.
Teknik Ilustrasi Sapuan Penuh
Cara penyelesaian gambar untuk mencapai bentuk yang sempurna. Perpindahan bagian gelap ke bagian terang mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Hal ini dilaksanakan dengan sapuan kuas yang sangat halus, sehingga menghasilkan bentuk gambar yang naturalis. Teknik terswbut dapat dilakukan dengan bahan cat air, cat plakat, krayon atau konte.
Teknik Dusel
Cara menggambar dengan bahan kering. Untuk mencapai warna keabuan dari bagian yang gelap ke bagian yang terang disapu dengan alat gosok dusel. Tujuan dusel dapat mencapai gambar yang naturalis.

LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR ILUSTRASI
Sebelum kita mulai membuat gambar ilustrasi, kita harus mengetahui tema cerita untuk memberi bayangan gambar apa yang akan dibuat. Biasanya gambar dimulai dengan membuat sket ide berupa goresan garis tipis dengan pensil. Dalam membuat sketsa, kita perlu mengatur komposisi berupa objek gambar, sehingga didaptkan susunan yang seimbang, proporsional dan harmonis. Tampilkan suatu suasana dalam gambar berdasarkan tema cerita. Setelah komposisi benda disusun dengan baik, goresan sket ditebalkan kemudian diwarnai dengan pensil warna, cat air atau media yang lain.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KOMIK
Buatlah naskah komik yang disusun berdasarkan urutan kejadiannya. Kemudian buatlah layout yang terdiri dari beberapa frame pada selembar kertas A4 sesuai dengan naskah komik tersebut. Fungsi layout adalah untuk mengatur komposisi gambar komik yang dituangkan dalam frame. Setelah itu, buatlah sket sesuai dengan layoutnya pada kertas A4 yang lain. Kemudian pertegas atau perjelas sket tersebut dengan pensil. Selanjutnya, jiplaklah sket yang sudah diperjelas tadi dengan drawing pen. Kegiatan ini dilakukan di atas meja tressing. Meja tressing adalah meja yang terbuat dari kaca yang dibawahnya diberi lampu. Warnailah sket gambar tersebut dengan media yang dikehendaki. Setelah diwarnai, isilah balon dengan dialog yang sesuai dengan naskahnya.

Kata Baku dan Kata Tidak Baku

PENGERTIAN
Kata baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telah dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman Ejaan Yang Disempurnakan, tata bahasa baku atau kamus umum. Kata yang tidak baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah umum tersebut.

FUNGSI KATA BAKU
Pemakaian kata baku menciptakan suatu rangkaian tutur (bahasa) yang baku. Kebakuan pemakaian bahasa memiliki fungsi sebagai berikut:
Pemersatu
Pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu masyarakat bahasa. Seseorang dapat dikatakan sebagai bangsa Indonesia antara lain ditandai oleh kemampuannya dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pemberi Kekhasan
Pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.

Pembawa Kewibawaan
Pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.

Sebagai Kerangka Acuan
Bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.

CIRI-CIRI BAHASA BAKU
Tidak dipengaruhi bahasa daerah
Misalnya: B = saya ; TB = gue.

Tidak dipengaruhi bahasa asing
Misalnya: B = itu salah ; TB = itu adalah salah.

Bukan bahasa percakapan
Misalnya: B = mengapa ; TB = kenapa.

Pemakaian imbuhan secara eksplisit
Misalnya: B = ia bekerja keras ; TB = ia kerja keras.

Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat
Misalnya: B = disebabkan oleh ; TB = disebabkan karena.

Tidak terkontaminasi, tidak rancu
Misalnya: B = mengajar siswa ; TB = mengajar matematika.

Tidak mengandung arti pleonasme
Misalnya: B = maju ; TB = maju ke depan.

Tidak mengandung hiperkorek
Misalnya: B = syukur ; TB = sukur.

KATA KAJIAN DAN KATA POPULER
Kata kajian adalah kata yang biasanya digunakan untuk kepentingan kajian suatu keilmuan. Oleh karena sering dipakai dalam karya-karya ilmiah, seperti skripsi, tesis dan disertasi, maka kata kajian sering disebut kata ilmiah. Sedangkan kata populer adalah kata yang dikenal dan dipakai oleh masyarakat luas. Pada dasarnya, kata kajian dan kata populer masih memiliki makna yang sama. Yang membedakannya adalah konteks pemakaiannya. Yang satu berkonteks lingkungan umum, sedangkan yang satu berkonteks lingkungan ilmiah atau terpelajar.

Bagian-Bagian Lagu

Secara umum, lagu terdiri atas 3 bagian, yaitu:
Pendahuluan (Prelude).
Berbentuk melodi yang dimainkan pada awal sebelum memasuki lagu. Biasanya terdiri atas 3 sampai 4 birama. Fase terakhir dari melodi lagu dan adpat juga melodi lain yang dirasa lebih harmonis.

Isi atau tema.
Berupa lagu yang akan disajikan baik menggunakan instrumen ataupun vokal. Lagu ini ditulis oleh komponis untuk menyampaikan rasa / tema tertentu mengenai pengalaman estetisnya.
Penutup (Pastlude).
Berupa melodi yang dimainkan setelah isi melodi. Melodi ini bisa sama dengan melodi prelude, bisa juga melodi lain yang dirasa lebih enak didengar panjang. Panjang pastlude antara 4 sampai 8 birama atau 1 flase.
Dalam menyajikan, seorang penata musik (arranger) tidak hanya menampilkan komposisi yang tersusun atas prelude, lagu dan pastlude. Terkadang perlu pengulangan tema agar pendengar lebih mengetahui dan merasakan musik yang ditampilkan sehingga terdapat susunan musik ansambel yang terbentuk atas prelude, tema, interlude, pengulangan tema dan pastlude.

Interlude adalah melodi yang terdapat di antara tema dan pengulangnya. Ketentuan interlude sama dengan prelude dan pastlude. Prelude merupakan melodi selingan dalam musik.

Musik Ansambel

Ansambel adalah kelompok musik / orkes yang digolongkan ke dalam jenis musik kamar, yaitu jenis penyajian musik yang ditampilkan di dalam ruangan tertutup dengan jumlah penikmat yang terbatas.

Berdasarkan sumber yang mengeluarkan bunyi musik ada 4 macam, yaitu:
Kelompok musik membraphone.
Kelompok alat musik yang menggunakan selaput sebagai sumber bunyi dalam musik. Selaput ini ada yang mengeluarkan nada tertentu serta ada pula yang tidak mengeluarkan nada. Misalnya gendang, tifa, timpani, dll.
Kelompok musik aerophone.
Kelompok alat musik yang menggunakan getaran udara sebagai sumber bunyi dalam musik. Cara pemunculan bunyi pada kelompok alat musik ini dilakukan dengan mengembuskan udara pada alat musik, sehingga udara yang diembuskan mengeluarkan getaran keras dan berbunyi sesuai dengan nada yang diatur. Yang tergolong alat musik ini adalah semua alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup.
Kelompok musik idiophone.
Kelompok alat musik yang menggunakan bilah logam, bambu atau kayu yang dijadikan sumber bunyi dalam musik. Bilah-bilah ini hanya dapat mengeluarkan nada jika berbenturan dengan benda lain / dengan cara dipukul atau digerakan. Contoh: angklung, gamelan, xylophone, kolintang, arumba.
Kelompok musik chordophone.
Kelompok alat musik yang menggunakan beberapa sumber nada secara bersamaan sehingga membentuk paduan nada yang harmonis. Alat musik yang dapat digolongkan ke dalam kelompok ini adalah gitar, organ, piano, harpa, dll. Sumber bunyi yang digunakan dapat berupa dawai, bilahan nada, atau komponen elektronik yang diatur sedemikian rupa seperti pada keyboard elektrik / synthesizer.
Jenis-jenis musik ansambel ada 2 macam, yaitu:
Musik ansambel sejenis.
Terdapat satu jenis alat musik dalam jumlah banyak. Biasanya nama musik ansambel sejenis disebutkan menurut alat musik yang digunakan. 

Musik ansambel campuran.
Menggunakan alat musik melodis, harmonis dan ritmis yang dimainkan secara bersamaan. Kebersamaan ini sangatlah penting untuk menghasilkan sajian musik terpadu dan enak didengar. Selain itu, tempo yang digunakan harus stabil untuk memberikan kedisiplinan dan ketenangan jiwa, terutama bagi pemain musik.