Ada sepuluh digit angka yang kita kenal saat ini. Sepuluh digit itu adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Angka-angka ini disebut dengan angka Arab. Namun, tahukah kamu, siapa yang mengenalkan angka nol (0)? Angka nol sangat penting dalam bidang matematika. Sebab, angka nol ini dapat memenuhi berbagai perhitungan dalam bidang matematika. Selain itu, angka nol juga merupakan pelengkap dari angka-angka lainnya hingga menjadi angka baru.
NOL SEBAGAI SIMBOL
Pada pertengahan Abad ke-2 Sebelum Masehi, bangsa Babilonia sudah menggunakan nol dalam perhitungan matematikanya. Namun, nol yang digunakan bukanlah sebagai angka, tapi hanya sebagai simbol atau notasi. Ini terlihat dari peninggalan tablet-tablet (lempeng tanah liat) bangsa Babilonia yang ditemukan.
Sementara bangsa India menggunakan titik atau lingkaran kecil untuk menunjukkan angka yang tidak ada nilainya. Dalam bahasa Sanskerta, simbol titik ini dinamakan “sunya” yang artinya kosong. Simbol yang sama juga digunakan oleh bangsa Arab dan dinamakan “sifr” yang artinya pun kosong.
NOL YANG DIKENAL SEBAGAI ANGKA
Namun yang membuat nol dikenal sebagai angka merupakan perkembangan bidang matematika yang dilakukan oleh Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi atau Al-Khwarizmi. Di halaman 8, telah dijelaskan bahwa ia memang sangat berjasa dalam penyebaran penggunaan angka. Melalui buku yang ditulisnya, ia menyebarkan angka Arab yang telah dikembangkan ke wilayah Eropa. Dalam bukunya, ia menjelaskan sembilan bentuk untuk mewakili sembilan angka pertama.
Nol yang digambarkan lingkaran atau titik, awalnya hanya dianggap sebagai simbol saja. Namun, dalam buku yang ia tulis, ia mengenalkan bentuk lingkaran yang mewakili angka nol. Lewat bukunya yang berjudul Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala ini, ia juga menjelaskan cara menggunakan angka nol. Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala merupakan salah satu buku matematika yang ditulis Al-Khwarizmi pada 830 Masehi (M).
PROFIL AL-KHWARIZMI
Al-Khwarizmi (masa hidup 780 - 850 M) merupakan orang Persia (sekarang Iran). Ia banyak menyumbang pikiran di berbagai ilmu. Di antaranya adalah matematika, geografi, astronomi, dan kartografi. Sebagian karya-karyanya berdasarkan pada data-data astronomi dari Persia dan Babilonia, angka dari India, dan matematika dari Yunani. Pada Abad ke-12, karya-karyanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menyebar ke wilayah Eropa. Lewat karya-karyanya, Al-Khwarizmi memperkenalkan pelajaran aljabar dan angka Hindu-Arab ke dalam matematika Eropa. Karya-karyanya ini tentunya sangat berperan penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan, terutama bidang matematika. Hal ini juga telah meningkatkan kemajuan ilmu di Eropa.
Sumber: Koran Berani Edisi 27 Oktober 2010