Bahan Kimia dalam Kehidupan

Perkembangan teknologi yang sangat pesat mengakibatkan banyaknya penggunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak kita sadari. Berbagai macam produk yang mengandung bahan kimia yang kita gunakan untuk memenuhi kehidupan ini memunyai fungsi yang berbeda-beda. Fungsi macam-macam bahan kimia yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga. Pembasmi serangga menurut cara pembuatannya ada dua macam, yaitu: insektisida anorganik dan insketisida organik.

Setiap bahan kimia memiliki bahan aktif. Misalnya pada pembersih terdapat natrium hidrosida, natrium benzena sulfat, monofluorofosfat. Pada pemutih terdapat natrium hipoklorit, natrium hidroksida, hidroquinon, merkuri, tretinoin. Pada pewangi terdapat alkohol dimetil benzil amonium klorida 2%, triklosan, benzilasefal, benzil alkohol etanal limone, linamol. Sedangkan pada insektisida disesuaikan dengan jenis dan dapat dilihat langsung pada kemasannya.

Pemakaian bahan kimia yang sesuai aturan tidak membahayakan manusia, akan tetapi, bila terlalu berlebihan akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan manusia sendiri. Selain dipakai pada kegiatan tersebut yang akhir-akhir ini banyak beredar adalah pemakaian bahan kimia pada makanan.

Bahan kimia yang ditambahkan pada makanan bertujuan untuk menambah cita rasa, daya tarik serta menghambat proses pembusukan. Bahan kimia ini disebut zat adiktif. Zat adiktif dapat berupa alami yang berasal dari alam dan zat adiktif sintetik yang dibuat dari laboratorium.

Bahan kimia alami terdiri dari pemanis (gula, nira, tebu, dsb.); pewarna (kunyit, pandan, tomat, dsb.); penyedap (bawang, merica, pala, ketumbar, dsb.); pengawet (garam, gula, cuka, dsb.), sedangkan bahan kimia sintetik terdiri dari pemanis (sakarin, sarbital, siklamat); pewarna (pewarna tekstil, teres); penyedap (vetsin, MSG); pengawet (formalin, natrium nitrat, asam bensoat).

Bahan kimia alami memang lebih aman jika kita gunakan dalam kehidupan, tetapi untuk pengolahannya lebih sulit atau kurang praktis sedangkan untuk bahan kimia buatan telah siap dipakai dan pada saat ini memang lebih mudah untuk didapat tetapi kita harus selalu waspada dalam penggunaannya karena ada beberapa dampak negatif atau efek samping bagi kehidupan kita.

Pada hakikatnya, manusia pada saat ini sangat sulit untuk menghindari pemakaian zat kimia baik pada makanan ataupun bahan kimia yang meringankan tugas setiap hari. Bahkan akhir-akhir ini banyak produsen menjual makanan siap saji atau instan. Setiap bahan makanan yang mengandung zat kimia pasti memiliki efek samping. Efek samping bahan kimia alami sangat kecil bila dibandingkan dengan bahan kimia buatan. Bahan kimia buatan dapat menimbulkan efek samping, antara lain:
  • Pembersih (iritasi pada kulit dan tak ramah lingkungan).
  • Pemutih (melunturkan warna, kain tidak kuat, senyawa klor yang terkandung di dalamnya jika terhirup mengakibatkan rusaknya jaringan saraf pada hidung).
  • Pewangi (jika diirup secara berlebihan pada jarak dekat dapat meracuni saraf mata, hidung, kepala jadi pusing).
  • Insektisida (sesak, pusing, iritasi mata, mual dan kemunduran kecerdasan).
  • Pemanis (serak, batuk, gigi berlubang, pahit getir).
  • Penyedap (kesemutan, pusing, sesak dada).
  • Pengawet (liver, gagal ginjal).
  • Pewarna (kanker usus, ginjal).

Efek samping tersebut apabila masih dibawah ambang normal tidak membahayakan, sebab tubuh manusia memiliki daya penangkalnya. Akan tetapi, pemakaian yang berulang-ulang akan menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Oleh sebab itu, pemakaian bahan kimia perlu dibatasi atau diganti bahan kimia alami.