Pengolahan Air Kotor Menjadi Air Bersih dengan Metode Penyaringan

Air merupakan komponen yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup di bumi ini. Sebenarnya, hampir dua per tiga bagian bumi terdiri dari air. Hanya saja sebagian besar merupakan air asin (air laut). Air tawar pun penyebarannya tidak selalu sama jumlahnya antara daerah satu dengan yang lain. Maka bukan hal yang asing bagi Anda bila di suatu daerah ketersediaan air demikian melimpah, sedangkan di daerah lain kekurangan air. Air terdapat yang di dalam bumi yang disebut air tanah dan yang terdapat di permukaan bumi yang disebut air permukaan. Air permukaan dapat dijumpai dalam bentuk sungai, laut, hujan, danau, dan lain-lain. Karena sifatnya mudah melarutkan zat lain, maka air sangat mudah tercemari oleh zat-zat yang dilewatinya. Dalam kehidupan rumah tangga, air biasa digunakan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang industri, air digunakan sebagai proses industri, misalnya sebagai bahan utama, pelarut, pencampur, pendingin mesin, dan lain-lain.

MACAM-MACAM ISTILAH AIR
Air Murni (Akuades)
Air murni adalah air yang tidak mengandung zat apapun, jadi hanya partikel air saja. Air murni diperoleh dengan cara distilasi biasa. Kegunaan air murni antara lain sebagai pelarut dalam kegiatan laboratorium, pelarut obat injeksi, dan campuran obat. Air hujan sebenarnya juga merupakan air murni, tetapi dalam perjalanan turun ke tanah, air hujan melarutkan bermacam-macam zat yang ada di udara, antara lain gas asam arang, gas belerang dioksida atau gas nitrogen.  
Air Bersih
Air bersih merupakan air yang layak untuk dikonsumsi. Air bersih tidak hanya jernih, tidak berbau, serta tidak berasa saja, tetapi juga harus memenuhi persyaratan kesehatan. Syarat kesehatan ini antara lain, tidak mengandung bahan kimia beracun atau kuman bakteri yang dapat mengganggu kesehatan. Syarat air bersih dan layak kosumsi antara lain sebagai berikut:
  • Syarat fisik: tidak berbau, tidak berwarna, jernih, tidak berasa.
  • Syarat kimia: tidak mengandung zat-zat kimia yang dapat meracuni atau merusak tubuh, alat rumah tangga, bahan pakaian serta bebas dari garam-garam mineral.
  • Syarat biologi: air harus bebas dari bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit perut, seperti diare atau muntaber. 
Air Kotor
Air kotor adalah air yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat padat atau cair hasil pembuangan limbah seperti sampah, bangkai, air bekas mencuci, limbah rumah tangga, dll. Air kotor ini tidak dapat digunakan secara langsung apalagi untuk dikonsumsi. Tetapi, bukan berarti air kotor tidak dapat dimanfaatkan, air ini bisa digunakan setelah mengalami pengolahan. Seperti di kota-kota besar di mana warga sulit mendapat air. Maka dengan pengolahan air sungai akan diperoleh air yang layak digunakan dan juga dikonsumsi. 
Air Sadah
Air sadah adalah jika air mengandung garam kalsium dan magnesium, seperti kalsium sulfat, magnesium sulfat, kalsium bikarbonat, magnesium bikarbonat, magnesium klorida dan kalsium karbonat. 
Air sadah ada dua macam, yaitu air sadah tetap dan air sadah sementara. Air sadah tetap adalah jika dalam air terlarut kalsium sulfat, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan magnesium klorida. Sifat sadah tetap dapat dihilangkan dengan menambahkan natrium karbonat. Senyawa ini dapat mengendapkan garam kalsium dan magnesium. Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung garam karbonat atau bikarbonat, seperti kalsium karbonat dan magnesium karbonat. Sifat sadah sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan atau menambah air kapur. 
Kerugian yang diakibatkan dari sifat sadah antara lain alat rumah tangga, seperti panci dan ketel mudah rusak karena mineral yang membawa sifat sadah pada air diendapkan menjadi kerak pada dasar alat rumah tangga tersebut. Akibat lain adalah bahan bakar yang digunakan makin banyak. Bila digunakan untuk mencuci menyebabkan sabun tidak berbusa dan tidak baik untuk diminum.

CARA PENGOLAHAN AIR
Tiga aspek penting yang harus dilakukan dalam pengolahan air, yaitu:
  • Membersihkan air dari kekeruhan
  • Membersihkan air dari kuman
  • Membersihkan air dari zat-zat beracun

Tahapan pengolahan air secara fisis dan kimia:
  • Air kotor diendapkan terlebih dahulu, sehingga zat-zat yang ukuran partikelnya besar dapat mengendap dengan dilewatkan pada ijuk.
  • Air yang sudah terbebas dari endapan, dialirkan ke tempat lain dan ditambahkan tawas sebanyak 30 - 100 mg tiap 1 liter air. Fungsinya untuk mengendapkan lumpur yang larut dalam air yang tidak mengendap pada langkah pertama.
  • Air yang sudah diberi tawas dan diendapkan, dialirkan ke tempat lain. Kemudian ditambahkan kapur sebanyak 15 - 50 mg tiap liter air untuk menetralkan sifat asam yang larut akibat proses pembusukan.
  • Air ditambah kaporit sebanyak 5 - 20 mg tiap liter air untuk membunuh bibit penyakit dan bakteri yang ada.
  • Air yang sudah bebas asam dan bakteri kemudian dialirkan melalui kerikil bersih, arang kayu/arang tempurung kelapa, pasir bersih, dan ijuk. Fungsi arang untuk menyerap bau dan racun yang masih tersisa. Pada tahap ini merupakan konstruksi saringan.