DESA
DEFINISI
DESA
Wiliam Ogburn (1953)
Keseluruhan
organisasi kehidupan sosial pada suatu wilayah dengan batas-batas tertentu.
Sutardjo Kartohadikusumo (1953)
Kesatuan
hukum yang menjadi tempat tinggal masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk mengadakan
pemerintahan sendiri.
Bintarto (1989)
Hasil
perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dan lingkungannya (fisiografi,
sosial, ekonomi, politik, kultur yang saling berinteraksi).
Misra (1962)
Desa bukan
hanya kumpulan tempat tinggal, tetapi juga merupakan kumpulan daerah pertanian
dengan batas-batas tertentu.
Kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI.
CIRI-CIRI
DESA
Menurut Paul H.
Landis:
- Penduduk kurang dari 2.500 jiwa.
- Memiliki sifat pergaulan hidup yang saling mengenal antarpenduduk.
- Memiliki ikatan perasaan yang sama terhadap kebiasaan.
- Kegiatan sehari-hari bersifat agraris.
Menurut Daldjoeni:
- Perbandingan antara luas lahan dengan penduduk cukup besar.
- Lapangan pekerjaan yang paling dominan adalah agraris.
- Hubungan antarwarga desa sangat akrab.
- Penduduk masih mempertahankan tradisi lama.
Ciri-ciri desa secara universal:
- Umumnya terletak sangat dekat dengan wilayah tani.
- Kegiatan ekonomi didominasi bidang pertanian.
- Corak kehidupan masyarakat ditentukan oleh faktor penguasaan tanah.
- Populasi penduduk desa tidak dipengaruhi oleh penduduk datang, tetapi berdasarkan keturunan.
- Terjadi kontrol sosial yang bersifat personal/pribadi dalam bentuk tatap muka.
- Memiliki ikatan yang kuat sebagai satu paguyuban (gemeinschaft).
Wilayah
Meliputi
lahan yang produktif dan tidak, termasuk unsur lokasi.
Penduduk
Berkaitan
dengan jumlah, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencahariannya.
Tata Kehidupan
Meliputi tata
pergaulan, ikatan-ikatan pergaulan.
POTENSI
DESA
Segala sumber daya
yang dimiliki desa yang berupa:- Fisik (tanah, air, iklim, ternak, manusia).
- Nonfisik (gotong royong, lembaga sosial,
aparat desa).
Potensi desa
kaitannya dengan perkembangan desa dan kota:
Unsur Lokasi Geografis
Faktor
geografis menjadi potensi perkembangan desa.
Unsur Keadaan dan Kekayaan Alam
Lahan sebagai
faktor utama dalam proses produksi.
Unsur Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Usia
produktif sebagai potensi tenaga kerja.
Unsur Ideologi dan Politik
Penduduk desa
memiliki ketaatan dan loyalitas yang tinggi dalam melaksanakan ketentuan dan
peraturan pemerintah.
Unsur Ekonomi
Interaksi
dengan masyarakat luar terbentuk melalui proses ekonomi (pertukaran dan
distribusi barang hasil pertanian dan perkebunan).
Unsur Sosial Budaya
Memiliki
kekerabatan yang cukup kuat dan memegang norma adat dan agama cukup kuat.
Unsur Pertahanan dan Keamanan
Ketentraman
dan ketertiban terjamin dengan rendahnya tingkat kriminalitas.
FUNGSI
DESA
Sumber Pangan
Sebagai
hinterland yang menyuplai kebutuhan kota.
Sumber Ekonomi
Sebagai
sumber bahan mentah, tenaga kerja untuk kebutuhan kota.
Mitra Pembangunan Wilayah Kota
Sebagai
sumber pangan dan ekonomi membuktikan adanya hubungan timbal-balik.
PERKEMBANGAN
DESA
Potensi desa
berpengaruh terhadap perkembangannya.Perkembangan dan kemajuan desa merupakan wujud dari aktivitas penduduk dalam mengelola potensi desa.
Desa Swadaya (Desa Tradisional)Desa yang pola kehidupannya masih bersifat tradisional.
Ciri-ciri:
- Jenis mata pencaharian sejenis dan hasilnya untuk kebutuhan rumah tangga sendiri.
- Adat istiadat masih bersifat mengikat terhadap kehidupan.
- Hubungan antarmasyarakat terjalin sangat erat dan pengawasan sosial menjadi tanggung jawab keluarga.
- Peralatan produksi masih sederhana.
- Sarana dan prasaran masih sederhana.
Desa Swakarya (Desa Transisi)
Desa yang sedang mengalami transisi dari desa swadaya ke swasembada.
Ciri-ciri:
- Jenis mata pencaharian mulai beragam sehingga bertambahnya lapangan pekerjaan.
- Adat istiadat mulai terpengaruh dari luar sehingga memengaruhi pola pikir.
- Sudah ada teknologi sederhana untuk proses produksi.
- Sarana dan prasarana mulai meningkat.
- Tidak terisolasi.
Desa Swasembada (Desa Berkembang)Desa yang sudah banyak mengalami perkembangan.
Ciri-ciri:
- Adat istiadat sudah tidak mengikat lagi terhadap kegiatan masyarakat.
- Hubungan antarmasyarakat bersifat rasional.
- Mata pencaharian sangat beragam.
- Produktivitas sudah menggunakan teknologi modern.
- Sarana dan prasarana sudah mulai lengkap.
KOTA
PENGERTIAN
Bintarto
Suatu
jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi
dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang
materialistis.
Louis Wirth
Permukiman
yang besar, padat, dan permanen dengan penduduk yang heterogen kedudukan
sosialnya.
Max Weber
Suatu tempat
dapat disebut kota jika sebagian besar penduduknya telah mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya dari pasar setempat dan barang yang didapat di pasar juga
dibuat di daerah setempat dan hanya sebagian kecil saja yang dibawa dari desa.
Christaller
Pusat
pelayanan yang berfungsi sebagai penyelenggaran dan penyedia jasa bagi wilayah
sekitarnya.
CIRI-CIRI
KOTA
Ciri Fisik
Ada tempat khusus untuk pasar dan pertokoan. Jika dulu pasar daerah terbuka, kini berada di dalam gedung yang menyediakan beraneka ragam barang dikenal dengan pusat perbelanjaan. Pasar memiliki beberapa macam, yaitu:
Neighborhood centeres (melayani 7.500 – 20.000) Comunnity centeres (melayani 20.000 – 100.000) Regional centeres (melayani 100.000 – 250.000)
Ada tempat parkir.
Ada tempat rekreasi dan olahraga, yang terdiri atas:
Halaman bermain (playout) Halaman bermain kelompok tetangga (neighborhood playground) Lapangan bermain (playfield) disediakan untuk orang dewasa
Ciri Sosial
- Terjadi pelapisan sosial ekonomi, seperti heterogenitas dalam pendidikan, status sosial dapat memicu adanya persaingan.
- Munculnya sifat individualisme, seperti sifat gotong royong yang sudah sulit
dijumpai.
- Toleransi sosial. Aktivitas yang cukup tinggi mengurangi perhatian pada sesama.
- Jarak sosial. Aktivitas
yang cukup tinggi menyebabkan interaksi sosial dalam bentuk tatap muka
berkurang.
- Penilaian sosial,
seperti latar belakang, status sosial, dan kondisi kehidupan kota memengaruhi
perbedaan penilaian terhadap setiap gejala di kota.
JENIS-JENIS
KOTA BERDASARKAN FUNGSI
- Kota pusat produksi, dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Kota penghasil bahan mentah.
- Kota industri
- Kota pusat perdagangan
- Kota pusat pemerintahan
- Kota pusat kebudayaan
- Kota pusat pendidikan
- Kota pusat rekreasi dan kesehatan