Struktur Sosial, Diferensiasi Sosial, dan Stratifikasi Sosial

STRUKTUR SOSIAL
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu: kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial.

CIRI-CIRI STRUKTUR SOSIAL
  • Terdapat status dan peran sosial.
  • Bersifat dinamis.
  • Berkaitan dengan kebudayaan.

FUNGSI STRUKTUR SOSIAL
Fungsi Identitas
Struktur sosial memberikan unsur penegas bagi suatu kelompok sosial. 
Fungsi Kontrol
Struktur sosial membatasi setiap perilaku anggotanya. 
Fungsi Pembelajaran (Edukatif)
Masyarakat dapat mempelajari struktur sosial masyarakat lainnya.


IDENTIFIKASI TAHAP PERKEMBANGAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT
(Selo Soemardjan)
Masyarakat Sederhana
  • Memiliki ikatan organisasi berdasarkan tradisi turun-temurun.
  • Memiliki ikatan kekeluargaan yang sangat kuat.
  • Mengedepankan sistem gotong royong.
  • Menerapkan sistem hukum tidak tertulis.
  • Masih memiliki kepercayaan terhadap kekuatan gaib.
  • Hasil produksi tidak untuk dijual, melainkan untuk dikonsumsi sendiri.

Masyarakat Madya
  • Intensitas ikatan kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana.
  • Lebih terbuka dengan pengaruh perubahan sosial.
  • Menerapkan sistem hukum tertulis dan tidak tertulis.
  • Mulai membentuk lembaga formal.
  • Mulai muncul pemikiran rasionalitas meskipun tetap memercayai kekuatan gaib.
  • Mulai mengenal sistem diferensiasi dan stratifikasi sosial.

Masyarakat Modern
  • Hubungan sosial berdasarkan kepentingan pribadi.
  • Membentuk hubungan sosial yang bersifat terbuka.
  • Mengembangkan pola pikir positivis.
  • Masyarakat memiliki tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi.
  • Memberlakukan sistem hukum formal/tertulis.
  • Membentuk stratifikasi sosial berdasarkan keahlian.

DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi sosial adalah klasifikasi atau penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis, dengan asumsi bahwa tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya.

Diferensiasi sosial dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu:
  • Kemajemukan sosial  meliputi ras, etnis, klan, dan agama.
  • Heterogenitas sosial  meliputi pekerjaan dan gender (jenis kelamin).

STRATIFIKASI SOSIAL (PELAPISAN SOSIAL)
Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat. Perwujudan pelapisan di dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas sosial. Secara garis besar, terdapat tiga macam kelas, yaitu:
  • Kelas sosial tinggi (upper class).
  • Kelas sosial menengah (middle class).
  • Kelas sosial rendah (lower class).

Proses Terbentuknya Stratifikasi Sosial
  • Terbentuk secara alami  seperti kepandaian, keturunan, dan tingkat usia.
  • Sengaja dibentuk  dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.

Dasar Penentuan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat
  • Tingkat kekayaan.
  • Tingkat kekuasaan.
  • Tingkat keturunan.
  • Tingkat pendidikan.

Sifat Hubungan Antarstrata
Tertutup
Mengarah pada sulitnya melakukan perpindahan status individu untuk naik ke lapisan atas ataupun turun ke lapisan bawah. 
Terbuka
Memberi kesempatan kepada anggota masyarakat untuk naik pada lapisan atas atau mengalami penurunan prestasi hingga masuk ke lapisan bawah. 
Campuran
Sistem ini membatasi kemungkinan perpindahan strata, tetapi membiarkan perpindahan lapisan pada bidang tertentu.


Fungsi Stratifikasi Sosial
  • Distribusi hak-hak istimewa yang objektif.
  • Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan dan penghargaan.
  • Kriteria sistem pertentangan dan persaingan.
  • Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan.
  • Penentu tingkat mudah dan sukarnya bertukar kedudukan.
  • Alat solidaritas di antara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.