Konflik Sosial

PENGERTIAN
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

BENTUK-BENTUK KONFLIK SOSIAL
Berdasarkan Tujuan Organisasi
  • Konflik fungsional →  mendukung tujuan organisasi
  • Konflik disfungsional →  menghambat tujuan organisasi


Berdasarkan Posisi Pelaku Konflik
  • Konflik vertikal →  antartingkatan kelas atau tingkatan kelompok
  • Konflik horizontal →  antarindividu atau kelompok yang sederajat
  • Konflik diagonal →  keterkaitan dengan tidak meratanya SDA dibagikan


Berdasarkan Struktur Organisasi
  • Konflik hierarki →  antartingkatan yang terdapat dalam organisasi
  • Konflik lini-staf →  antara lini dan staf pada organisasi
  • Konflik formal-informal →  konflik umum yang terjadi di setiap organisasi


Berdasarkan Sifat Pelaku
  • Konflik terbuka →  diketahui semua pihak dalam organisasi
  • Konflik tertutup →  hanya diketahui oleh pihak yang terlibat saja


Berdasarkan Waktu Terjadi
  • Konflik sesaat/spontan →  dipicu adanya kesalahpahaman yang tak berarti
  • Konflik berkelanjutan →  berlangsung sangat lama dan sulit diselesaikan


Berdasarkan Pengendalian
  • Konflik terkendali →  pihak yang terlibat mudah mengendalikan konflik
  • Konflik tak terkendali →  pihak yang terlibat sulit mengendalikan konflik


Berdasarkan Sistematika
  • Konflik non-sistematis →  bersifat acak, spontan, tak ada komando dan tujuan
  • Konflik sistematis →  sistematis, direncanakan, ada komando dan tujuan


Berdasarkan Tujuan
  • Konflik pendekatan – pendekatan →  tujuan sama dengan perbedaan teknis
  • Konflik pendekatan – penghindaran →  tujuan dan persepsi pelaku berbeda
  • Konflik penghindaran – penghindaran →  tidak bermaksud mencapai tujuan


Berdasarkan Hubungan dengan Aktivitas Manusia
  • Konflik ekonomi →  perebutan sumber daya ekonomi
  • Konflik politik →  perbedaan kepentingan politik
  • Konflik budaya →  perbedaan kebudayaan
  • Konflik pertahanan →  perebutan hegemoni
  • Konflik antarumat beragama →  dipicu dengan adanya sentimen agama


Berdasarkan Hubungan dengan Pelaku
  • Konflik di dalam diri sendiri
  • Konflik antarpribadi
  • Konflik di dalam kelompok
  • Konflik antarkelompok
  • Konflik di dalam organisasi
  • Konflik antarorganisasi


Bentuk Khusus Konflik I (Soerjono Soekanto)
  • Konflik pribadi →  disebabkan karena adanya benturan kepentingan
  • Konflik rasial →  adanya perbedaan ras
  • Konflik antarkelas sosial →  konflik antara majikan dengan buruh
  • Konflik politik →  perbedaan kepentingan politik
  • Konflik internasional  →  berpengaruh pada kedaulatan negara


Bentuk Khusus Konflik II (Lewis A. Coser)
Konflik realistis
Konflik yang berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tututan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial. 
Konflik non-realistis
Konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang berlawanan, melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.


Bentuk Khusus Konflik III (Lewis A. Coser)
  • Konflik in-group →  terjadi di dalam kelompok itu sendiri
  • Konflik out-group →  terjadi antara satu kelompok dengan kelompok lain


Bentuk Khusus Konflik IV (Ralf Dahrendorf)
  • Konflik antara peran-peran sosial
  • Konflik antara kelompok-kelompok sosial
  • Konflik antara kelompok teratur dan tidak teratur
  • Konflik antara satuan nasional (parpol, negara, organisasi internasional)


Bentuk Khusus Konflik V (Ursula Lehr – Sudut Pandang Konflik)
  • Konflik dengan orang tua sendiri
  • Konflik dengan anak-anak sendiri
  • Konflik dengan keluarga
  • Konflik dengan orang lain
  • Konflik dengan suami/istri
  • Konflik di sekolah
  • Konflik dalam pemilihan pekerjaan
  • Konflik agama
  • Konflik pribadi


SEBAB TERJADINYA KONFLIK SOSIAL
  • Perbedaan antarinvidu, berupa perbedaan keyakinan dan pendirian.
  • Perbedaan kebudayaan antarkelompok masyarakat.
  • Perbedaan kepentingan antarindividu atau antarkelompok.
  • Kesenjangan sosial.
  • Perubahan sosial.

DAMPAK POSITIF KONFLIK SOSIAL
  • Munculnya norma baru.
  • Meningkatnya solidaritas kelompok.
  • Meningkatnya kekuatan pribadi untuk menghadapi berbagai situasi konflik.
  • Mendorong kesadaran kelompok yang berkonflik untuk melakukan kompromi.

DAMPAK NEGATIF KONFLIK SOSIAL
  • Timbulnya perpecahan.
  • Roda perekonomian lumpuh.
  • Keresahan masyarakat meningkat.
  • Terjadinya kerusakan sarana dan prasarana umum.
  • Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban jiwa.
  • Struktur sosial dalam masyarakat rusak.