Mobilitas Sosial

PENGERTIAN
Secara etimologis, kata “mobilitas” berasal dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang berarti gerak, mudah dipindahkan, atau bergerak dari satu tempat (posisi) ke tempat (posisi) lain. Adapun dalam bahasa Indonesia, kata “mobilitas” sepadan dengan kata perpindahan, gerak, atau gerakan. Jadi, mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu perpindahan seseorang atau kelompok orang dari satu struktur sosial ke struktur sosial yang lain.

SIFAT MOBILITAS SOSIAL
  • Mobilitas sosial akan bersifat tinggi apabila masyarakat menganut sistem stratifikasi sosial terbuka.
  • Mobilitas sosial akan terhambat apabila masyarakat menganut sistem stratifikasi sosial tertutup.
  • Semakin tinggi mobilitas sosial dapat meminimalisasi diskriminasi terhadap ras, etnis, jabatan, dan perbedaan gender.
  • Mobilitas sosial bersifat rendah karena masyarakat berpedoman pada nilai-nilai kultural daerah.

BENTUK-BENTUK MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas Sosial Horizontal dan Vertikal
Mobilitas Sosial Horizontal
Peralihan individu atau objek-objek sosial dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. 
Mobilitas Sosial Vertikal
Perpindahan status individu dari satu kedudukan sosial menuju kedudukan lain yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya, mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
Mobilitas Sosial Vertikal Naik (Social Climbing)
Perpindahan status seseorang dari status yang rendah menuju status yang lebih tinggi. 
Mobilitas Sosial Vertikal Turun (Social Sinking)
Perpindahan status seseorang dari status yang tinggi menuju status yang lebih rendah.

Mobilitas Sosial Intragenerasi dan Antargenerasi
Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas sosial yang dialami oleh seseorang selama hidupnya (masih dalam satu generasi yang sama). 
Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas sosial yang sering terjadi antargenerasi atau lebih, atau dengan kata lain, perbedaan status sosial dicapai dari status sosial yang dimiliki orang tuanya.

Mobilitas Sosial Struktural
Mobilitas sosial yang terjadi akibat adanya inovasi teknologi, pertumbuhan ekonomi, peperangan, dan kejadian lain yang berpengaruh pada perubahan struktur sosial masyarakat.

Mobilitas Sosial Lateral (Geografis)
Perpindahan individu atau kelompok dan tidak mengubah status seseorang secara langsung. Mobilitas sosial lateral dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
Mobilitas Permanen
Perpindahan kewilayahan yang bersifat menetap. 
Mobilitas Tidak Permanen
Perpindahan kewilayahan individu yang bersifat tidak tetap atau dalam jangka pendek.


FAKTOR PENDORONG MOBILITAS SOSIAL
  • Situasi politik yang stabil.
  • Adanya usaha untuk peningkatan taraf hidup (keadaan ekonomi).
  • Pertumbuhan penduduk yang tinggi.
  • Struktur pekerjaan atau sistem pembagian kerja yang ada.
  • Tingkat pendidikan yang dimiliki.
  • Perubahan kondisi sosial.
  • Ekspansi teritorial (perluasan daerah) dan gerak populasi.
  • Komunikasi yang bebas.
  • Tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda.

FAKTOR PENGHAMBAT MOBILITAS SOSIAL
  • Adanya diskriminasi ras.
  • Adanya diskriminasi kelas.
  • Adanya diskriminasi gender.
  • Perbedaan agama.
  • Kemiskinan.
  • Adanya kelas-kelas sosial.

CARA MELAKUKAN MOBILITAS SOSIAL
  • Perubahan standar hidup.
  • Perubahan tempat tinggal.
  • Perubahan tingkah laku.
  • Perubahan nama.
  • Pernikahan.
  • Bergabung (berafiliasi) dengan asosiasi tertentu.
  • Melalui prestasi.
  • Upaya peningkatan penghasilan dengan bekerja keras.

SALURAN MOBILITAS SOSIAL
  • Angkatan bersenjata/militer.
  • Lembaga keagamaan.
  • Lembaga pendidikan.
  • Organisasi politik.
  • Organisasi ekonomi.