PENGERTIAN
Kalimat adalah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri dan disertai dengan intonasi final. Contoh:
- Selamat pagi.
- Ibu!
- Ayah sedang membaca koran di ruang tamu.
- Adik tidak tidur, melainkan sedang membaca buku.
CIRI-CIRI KALIMAT
- Terdiri dari satu kata atau lebih.
- Mengandung klausa atau tidak, seperti yang terdapat pada kalimat pertama yang merupakan kalimat yang tidak berklausa.
- Ditandai oleh pemakaian intonasi akhir yang final (sempurna). Dalam ragam bahasa tulis, intonasi akhir suatu kalimat ditandai dengan pemakaian tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
INTONASI KALIMAT
Intonasi adalah pola perubahan yang dihasilkan pembicara pada waktu mengucapkan ujaran atau bagian-bagiannya. Perubahan ini dapat berupa tinggi rendahnya nada suara, keras lunaknya tekanan suara dan panjang pendeknya suara.
FUNGSI INTONASI
Pemakaian intonasi dalam kalimat memiliki fungsi berikut:
Menandai Batas-Batas Satuan KalimatContoh:
- Menurut cerita | adik Ibu Ani itu guru yang pandai. (yang pandai itu adiknya Ibu Ani)
- Menurut cerita adik | Ibu Ani itu guru yang pandai. (yang pandai itu Ibu Ani)
- Menurut cerita adik Ibu | Ani itu guru yang pandai. (yang pandai itu Ani)
- Menurut cerita adik Ibu Ani | itu guru yang pandai. (yang pandai guru itu (seseorang))
Menandai Makna KalimatIntonasi berfungsi membedakan kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Contoh:
- Pergi. (memberi tahu)
- Pergi? (bertanya)
- Pergi! (menyuruh)
Membedakan Bagian-Bagian KalimatIntonasi berfungsi untuk membedakan bagian-bagian kalimat. Dengan memberikan tekanan khusus, intonasi dapat membedakan bagian yang satu dengan bagian lainnya yang tidak penting. Contoh:
- Ani mengirim surat kemarin (bukan Ana).
- Ani mengirim surat kemarin (bukan menulis).
- Ani mengirim surat kemarin (bukan buku).
- Ani mengirim surat kemarin (bukan tadi).
Membedakan Kalimat dengan yang Bukan KalimatContoh:
- Ayah, guru. (Ayah saya adalah seorang guru = kalimat).
- Ayah guru. (Ayahnya Pak Guru? = frase).
JENIS-JENIS KALIMAT
Ditinjau dari segi makna, kalimat terbagi menjadi lima, yaitu kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat sapaan, dan kalimat seru.
Kalimat Berita (Deklaratif)Kalimat berita adalah kalimat yang isinya berupa penyampaian berita atau informasi kepada pembaca atau pendengar. Kalimat berita berfungsi sebagai pernyataan pendapat, tanggapan, ataupun imbauan. Contoh:
- Sepertinya nanti malam akan turun hujan.
- Memang benar bila nanti malam akan hujan sebab langit pun mendung.
- Sebaiknya kita tidak pergi keluar rumah karena hujan sangat deras.
Ciri penting yang membedakan kalimat berita dengan kalimat lainnya adalah intonasinya yang netral (datar). Intonasinya pada akhir kalimat cenderung bernada turun. Dalam bentuk tulisan, kalimat berita diakhiri dengan tanda titik (.).
Kalimat Perintah (Imperatif)Kalimat perintah adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini ditandai dengan nada yang agak naik, bahkan bisa bernada keras apabila perintahnya itu menyangkut sesuatu yang penting. Dalam bentuk tulisan, kalimat perintah ditandai oleh tanda seru (!). Tanda titik bisa dipakai. Macam-macam kalimat perintah:Kalimat Perintah Tak-TransitifKalimat perintah yang tidak disertai dengan kehadiran objek. Contoh:
- Menyeberanglah dengan hati-hati!
- Naiklah bus kota sekali-kali!
Kalimat Perintah TransitifKalimat perintah yang disertai dengan kehadiran objek. Contoh:
- Anggaplah dia orang biasa!
- Carilah pekerjaan apa saja!
Kalimat Perintah Bentuk PasifKalimat perintah yang predikatnya berbentuk pasif. Contoh:
- Jual saja mobil tua ini!
- Konsep ini harus diketik dengan serapi-rapinya!
Kalimat Perintah Bernada HalusKalimat perintah yang ditandai dengan penggunaan kata seperti tolong, mohon, silakan, dan harap. Tujuannya untuk menghaluskan perintah. Contoh:
- Tolong kirimkan paket ini!
- Mohon bapak datang ke rumah kami!
- Silakan duduk!
- Harap tenang!
Kalimat Perintah dengan Kata IngkarKalimat perintah yang ditandai dengan penggunaan kata jangan. Contoh:
- Jangan membuang sampah sembarangan!
- Jangan menyontek saat ulangan!
Kalimat Tanya (Introgatif)Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang. Lima cara membentuk kalimat tanya adalah:Menambah Kata Apa(kah)
- Apa yang terjadi di sana?
Membalikkan Uraian Kata
- Dia mendapat hadiah kemarin.
- Mendapat hadiahkah dia kemarin?
- Kemarinkah dia mendapat hadiah?
- Dia kemarin mendapat hadiah?
Memakai Kata Bukan atau Tidak
- Dia pandai, bukan? Ya, dia pandai.
- Kamu bisa, tidak? Ya, saya bisa.
Mengubah Intonasi Kalimat
- Dia jadi pergi?
- Kamu pergi ke Medan?
- Dia mendapat hadiah kemarin?
Memakai Kata Tanya
- Apa (menanyakan barang atau benda).
- Siapa (menanyakan orang).
- Mana (menanyakan pilihan).
- Mengapa (menanyakan alasan atau sebab).
- Kapan atau bilamana (menanyakan waktu).
- Bagaimana (menanyakan cara atau keadaan).
- Di mana, ke mana, atau dari mana (menanyakan tempat).
- Berapa atau keberapa (menanyakan jumlah).
Kalimat SapaanKalimat sapaan adalah kalimat yang fungsinya untuk menegur atau memanggil nama orang. Kalimat ini ditandai dengan penggunaan kata ganti orang kedua. Contoh:
- Mau ke mana, Bu?
- Berapa harga kaus itu, Dik?
Namun demikian, ada pula kalimat sapaan yang maknanya sebagai kalimat perintah. Contoh:
- Silakan Tuan duduk!
- Tolong ajari Cucu saya ini menyanyi!
Kalimat Seru (Interjektif)Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan perasaan kagum. Kalimat seru ditandai dengan predikat yang berupa kata sifat. Contoh:
- Indah sekali pemandangan itu!
- Bagus benar tulisanmu, Dik!
Kalimat seru ada pula yang diawali oleh kata seru, seperti wah, aduh, hore, amboi, wow, oh, yah, hm, dan sebagainya. Contoh:
- Wah, luar biasa penampilanmu hari ini!
- Aduh, kakiku sakit!
- Hm..., enak sekali masakanmu!
- Yah, salah tulis rupanya!
- Amboi, indah sekali pemandangan itu!
- Hore, aku dapat nilai bagus!
- Oh, aku kira kamu Ani!
- Wow, hebat sekali Adik!