Pada dasarnya, nomor lari dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
- Lari jarak pendek (100 m, 200 m, 400 m, lari gawang, lari estafet)
- Lari jarak menengah (800 m dan 1,5 km)
- Lari jarak jauh (5 km, 10 km, lari maraton)
Lari jarak menengah mempunyai gerakan yang berbeda dengan lari jarak pendek. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lari jarak menengah, antara lain:
- Lari jarak menengah menggunakan start berdiri dengan aba-aba "bersedia... ya".
- Langkah kaki panjang/lebar, kecepatan langkah sedikit lebih lambat daripada lari jarak pendek, mengingat jarak yang ditempuh cukup jauh.
- Pada saat di tikungan, usahakan berlari sedekat mungkin dengan garis lintasan bagian dalam.
- Menjelang garis finish, usahakan lari sekuat tenaga dan berusaha mendahului lawan.
Beberapa prinsip gerak dalam lari jarak menengah:
- Lari dilakukan tidak secara maksimal seperti lari jarak pendek.
- Badan sedikit condong ke depan dengan sudut kurang lebih 10 derajat.
- Kedua tangan diayun secara santai sedikit di atas pinggang.
- Frekuensi langkah kaki tidak terlalu cepat.
Beberapa faktor penting dalam lari jarak menengah:
- Daya tahan (stamina) merupakan dasar dari kekuatan untuk menempuh jarak tertentu.
- Kecepatan (speed) merupakan faktor penting untuk menempuh jarak dalam waktu sesingkat mungkin.
- Gaya (style) merupakan gerakan tubuh yang terpadu sehingga menghasilkan gerakan lari yang harmonis dan serasi.
- Pertimbangan langkah (space judgement) merupakan perasaan yang dapat mempertimbangkan langkah.
- Kepemimpinan (leadership) merupakan kepanduan dan kejelian untuk menggunakan strategi dan taktik.
Petugas dalam pelaksanaan lomba lari antara lain:
- Starter: petugas yang memberi aba-aba pada saat start.
- Timer: petugas pencatat waktu.
- Recaller: petugas pemanggil peserta.
- Juri lintasan: petugas yang mengawasi lintasan.
- Juri kedatangan: petugas yang memeriksa urutan kedatangan pelari.
- Penghitung putaran: petugas yang menghitung jumlah putaran pelari.
- Pencatat hasil: petugas pencatat dan pengolah hasil dari timer.